Contest Solopos

Aksi Anak Muda: Aktor Harapan dalam Upaya Keberlanjutan Konservasi Lingkungan Hidup 0

59196-ilustrasi-peduli-lingkungan
illustration source: https://images.app.goo.gl/zppK1pGMabxLwdJu9

Persoalan kondisi lingkungan hidup akhir-akhir ini tengah menjadi isu yang hangat dibicarakan di masyarakat. Mengingat usia bumi yang sudah tidak lagi muda, kondisi di dalamnya pun cukup mengkhawatirkan dan membutuhkan perhatian khusus dari manusia. Ulrich Beck (1998) mengatakan bahwa setiap orang di dunia ini hidup di tengah persoalan lingkungan. Hal ini terbukti dengan seringnya terjadi musibah baik bencana alam maupun peristiwa akibat ulah tangan jahat manusia yang tidak mempedulikan keberlanjutan lingkungan.

Tentunya masalah lingkungan yang terus berdinamika ini perlu mendapat perhatian lebih dari pihak pemerintah serta masyarakat sebagai aktor utamanya. Pemerintah dalam hal ini menjadi pengembang kebijakaan dalam pengelolaan lingkungan hidup serta dapat mensosialisasikan kepada masyarakat. Sedangkan peran masyarakat adalah sebagai subjek yang terlibat langsung dalam upaya konservasinya. Masyarakat, terlebih anak muda diharapkan ikut turun tangan dalam upaya apapun yang berkaitan dengan keberlangsungan konservasi  lingkungan hidup untuk terus menjaga agar lingkungan berjalan dengan seimbang. Meski terkadang beberapa bencana seperti gempa bumi dan tsunami tidak dapat dicegah oleh manusia, namun beberapa lainnya seperti banjir, tanah longsor, polusi berlebih tersebut dapat diminimalisir kejadiannya dengan kerjasama dari berbagai pihak.

Mengutip data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2022 hasil input dari 202 kota se-Indonesia menyebut jumlah sampah nasional mencapai angka 21,1 juta ton. Dari total tersebut 65,71%( 13,9 juta ton) telah terkelola dengan baik, sedangkan sisanya 34,29% (7,2 ton) belum terkelola dengan baik. Tentu jumlah sampah yang belum terkelola dengan baik tersebut masih perlu uluran tangan dari anak muda, sebagai penggerak dan penerus bangsa ke arah yang lebih baik.

Pandawara group, sekumpulan anak muda yang memiliki inisiatif hebat untuk melek sampah di Indonesia. Kelompok yang beranggotakan anak-anak bangsa ini memiliki visi untuk menjaga lingkungan dan mengurangi dampak buruk sampah bagi masyarakat dan alam. Pandawara group sering mengunggah konten edukatif di media sosial (tiktok) yang menunjukkan aksinya dalam bergotong royong membersihkan sungai di seluruh penjuru negeri. Peran anak muda yang seperti inilah yang diharapkan dapat menjadi aktor utama dalam rangka pelestarian lingkungan hidup. Karena dengan aksinya, mereka dapat membantu menjaga kebersihan sungai serta biota di dalamnya.

Masalah besar lainnya dalam upaya pelestarian lingkungan hidup yaitu mengenai polusi. Tidak dapat dipungkiri bahwa polusi selalu hidup berdampingan dengan masyarakat terutama yang tinggal di kota besar di Indonesia. Langit biru yang tertutup kabut polusi menjadi pemandangan sehari-hari bagi pekerja maupun anak didik yang keluar dari rumah untuk melakukan aktivitasnya setiap hari. Penyumbang terbesar dari polusi udara tersebut yakni kendaraan bermotor. Diperoleh data dari KLHK bahwa sektor transportasi berkontribusi sebesar 44% dari total penyebab polusi udara di Indonesia, terutama di ibu kota. Persentase yang mengkhawatirkan tersebut telah terasa dampaknya di masyarakat. Tidak sedikit yang telah mengalami gangguan pernapasan sehingga kondisi kesehatannya melemah. Hal ini secara berangsur juga akan memengaruhi kualitas hidup manusia itu sendiri.  Demikian title  yang disematkan kepada anak muda sebagai “penerus bangsa” akan terhambat karena melemahnya kondisi fisik maupun terganggunya psikis karena polusi yang dihirup tidak bersih.

Car free day merupakan satu dari sekian banyak langkah solutif untuk meminimalisir polusi. Cara ini terbilang cukup efektif karena biasanya dilakukan satu hari dalam seminggu, terutama saat weekend yang mana banyak orang yang akan bepergian dengan kendaraan bermotornya. Dengan diadakannya car free day ini, bagi anak muda yang mengikutinya berarti telah turut serta dalam mendukung aksi untuk menurunkan ketergantungan terhadap kendaraan bermotor.

Masalah besar lainnya dalam upaya pelestarian lingkungan hidup yakni penebangan dan pemburuan liar di hutan. Padahal dalam UU No 18 Tahun 2013, Pemerintah dengan tegas mengatur mengenai pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan. Serta pada UU Pasal 40 No 5 Tahun 1990 juga telah ditegaskan mengenai adanya tindak pidana perburuan liar. Seperti yang kita ketahui bahwa hutan merupakan ekosistem terpenting bagi kehidupan makhluk hidup. Hutan dapat menjadi lingkungan alam untuk pelestarian sumber daya hayati serta membantu keseimbangan sumber daya non hayati di dalamnya.

Peran hutan yang begitu vital harus dijaga kelestariannya untuk tetap dipertahankan kualitasnya. Peran anak muda dalam hal ini bisa dimulai dari langkah yang sederhana yakni turun tangan dalam aksi tanam pohon serentak. Para anak muda bisa mengajak rekan dan kelompoknya untuk terus secara rutin dalam aksi tanam pohon demi menjaga keberlangsungan salah satu sumber daya penting tersebut. Biasanya aksi ini dilakukan saat perayaan hari-hari besar, seperti peringatan sumpah pemuda, HUT RI, bahkan pada tanggal 28 November resmi diperingati sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI).

Masalah-masalah yang berulang terjadi sedikit banyak pasti ada campur tangan manusia jahat di dalamnya. Manusia yang telah diberi akal oleh Sang Pencipta, beberapa diantaranya justru menggunakan akalnya untuk perbuatan tidak terpuji demi kesenangan pribadi. Padahal pemerintah telah tegas menetapkan hukum tertulis bagi setiap pelaku kerusakan lingkungan hidup. Aturan dari pemerintah tersebut hanya akan dapat berjalan ketika semua pihak sadar akan hal itu. Setiap manusia harus bisa mengendalikan dirinya untuk tidak berbuat egois, tidak merusak alam, dan berusaha memelihara alam agar dapat dinikmati anak cucu kelak.

Anak muda sebagai agent of change diharuskan senantiasa berpikir aktif, kritis, dan kreatif terutama untuk kegiatan yang tidak jauh dari kehidupannya. Upaya pelestarian lingkungan hidup menjadi kewajiban bagi setiap orang untuk melakukannya. Peran anak muda disini bisa dari berbagai sudut. Anak muda bisa melakukan beragam sosialisasi terkait upaya konservasi kepada masyarakat luas, dan yang terpenting bisa turun tangan langsung dalam membantu menjaga keseimbangan alam. Langkah paling sederhana yang bisa mulai dilakukan antara lain, tidak membuang sampah sembarangan, menerapkan 3R (Reduce, Reuse, Recycle), gemar bepergian dengan jalan kaki atau sepeda ontel,serta bisa pula mulai membuat kebun kecil di area rumah atau memelihara binatang sebagai media pembelajaran untuk menumbuhkan jiwa kecintaan kepada alam yang telah Tuhan limpahkan kepada manusia. Dengan kesadaran antar masing-masing pribadi tersebut, diharapkan upaya pelestarian alam ini bisa dilakukan oleh anak muda sebagai contoh yang baik agar ditiru oleh seluruh lapisan masyarakat.

 

What’s your Reaction?
+1
1
+1
1
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
Apakah anda menyukai artikel ini ?

Niken Ayu

Mahasiswi

Add comment