Contest Solopos

Kepada Para Muda : Pantaskah Disebut Generasi Muda Jika Tak Memberi Aksi pada Lingkungannya? -1

WhatsApp Image 2023-09-07 at 20.56.46

Dia adalah generasi muda. Kamu adalah generasi muda. Kita adalah generasi muda. Generasi muda sesungguhnya ialah yang peduli. Peduli terhadap dirinya, peduli terhadap lingkungannya, peduli terhadap alam sekitar. Kita semua pasti akan bersorak paling keras untuk berkata bahwa kita peduli terhadap lingkungan. Namun, kenyataannya keadaan lingkungan kita semakin rusak belakangan ini. Banyak fenomena kerusakan lingkungan yang terjadi di Indonesia. Tak dapat dipungkiri, hal ini menunjukkan fakta bahwa kurangnya kepedulian kita terhadap lingkungan sekitar.

Berbagai permasalahan lingkungan yang dialami oleh masyarakat Indonesia belakangan ini sering kita jumpai di media sosial. Bahkan beberapa dari kita juga merasakan dampaknya, namun masih saja tidak peduli. Hal ini sebenarnya tidak dapat disepelekan karena akan mengancam kehidupan. Seringkali kita tidak sadar akan peran sebagai generasi muda. Peran kita adalah menjaga dan merawat lingkungan.

Sampah yang semakin menumpuk dan udara yang semakin tercemar merupakan contoh permasalahan yang ramai diperbincangkan saat ini. Salah satu permasalahan sampah yang menyita perhatian terjadi di Kota Yogyakarta. “Jogja Darurat Sampah” merupakan seruan untuk menggambarkan keadaan Kota Yogyakarta baru-baru ini. Penutupan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Bantul, Yogyakarta sejak 23 Juli 2023 menyebabkan kondisi sampah tidak terkendali. Masyarakat diminta untuk mengolah sampahnya sendiri. Akan tetapi, masyarakat belum siap untuk melakukannya. Akibatnya, beberapa masyarakat kembali membakar sampah yang mengakibatkan asap kembali mengudara di berbagai sudut Kota Yogyakarta. Jika terus berlanjut, hal ini dapat berpotensi memperburuk kualitas udara di Kota Yogyakarta.

Sementara itu, kualitas udara di Ibukota Jakarta belakangan ini kian memburuk. Masyarakat ramai memperbincangkan peristiwa ini di media sosial. Polusi udara Jakarta sempat tercatat menduduki peringkat pertama dengan kualitas udara terburuk di dunia. Penyebab meningkatnya polusi udara Jakarta disebabkan oleh beberapa faktor. Berdasarkan hasil paparan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya pada Rapat Terbatas Kabinet di Istana Negara menunjukkan sumber pencemaran udara dengan kontribusi sebesar 44% berasal dari kendaraan, diikuti kontribusi sebesar 34% berasal dari PLTU, kemudian sisanya adalah lain-lain termasuk dari rumah tangga. Beberapa upaya telah dilakukan oleh pemerintah, mulai dari uji emisi kendaraan, penerapan WFH bagi ASN, penyiraman jalan, hujan buatan, hingga uji coba penyemprotan air dari atap gedung.

Berbagai upaya terus dilakukan untuk mengatasi permasalahan lingkungan yang sedang terjadi. Dari dua contoh diatas, dapat kita simpulkan bahwa lingkungan dan manusia memiliki keterkaitan. Manusia membutuhkan lingkungan yang nyaman untuk mendukung keberlangsungan hidupnya. Sebaliknya, lingkungan membutuhkan manusia untuk merawat dan menjaganya. Seluruh elemen masyarakat hendaknya saling bahu-membahu untuk memberikan aksi terhadap lingkungannya. Sudah seharusnya kita sebagai generasi muda memberikan aksi yang lebih besar. Karena generasi muda akan memegang estafet kepemimpinan negeri ini dimasa depan.

Masa depan dapat ditentukan dari langkah kecil. Setiap langkah kecil dapat memberikan dampak yang besar. Sama halnya dengan merawat lingkungan yang dapat dilakukan mulai dari hal-hal sederhana. Hal yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari diantaranya mengurangi penggunaan kemasan plastik dengan membawa kotak makan pribadi saat membeli makanan, menerapkan perilaku 3R (Reduce yaitu mengurangi, Reuse yaitu menggunakan kembali, dan Recycle yaitu mendaur ulang), menggunakan transportasi umum atau jalan kaki ketika bepergian, menghemat energi dengan mematikan alat elektronik ketika tidak digunakan, dan masih banyak lagi.

Kini masa depan ada ditangan kita. Apa yang kita berikan pada lingkungan, itulah yang akan kita dapat dari lingkungan. Jika kita terus merusak lingkungan, maka yang akan kita dapatkan adalah bencana. Namun, jika kita merawat dan menjaga lingkungan, maka lingkungan yang nyaman akan kita dapatkan. Para muda yang pantas disebut generasi muda ialah yang mampu memberikan aksi terhadap lingkungannya. Oleh karena itu, mari kita wujudkan generasi muda yang peduli lingkungan dimulai dari dirimu sendiri. Sayangi dirimu, sayangi lingkunganmu, dan sayangi alam sekitarmu.

What’s your Reaction?
+1
0
+1
1
+1
2
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
Apakah anda menyukai artikel ini ?

maulinaputri

Saya adalah salah satu siswa Sekolah Menengah Atas di Kota Yogyakarta yang memiliki ketertarikan dalam bidang menulis

Add comment