Contest Solopos

Peran Organisasi sebagai Penjaga Idealisme dan Sikap Kritis Anak Muda di Era Gempuran Tranformasi Digital 60

fttf-5c566471677ffb5a134a7bfa

               Seperti yang dikatakan oleh Tan Malaka “Idealisme adalah kemewahan terakhir yang dimiliki oleh seorang pemuda”. Sebuah kalimat yang sangat bermakna dalam bagi insan muda Indonesia. Menurut Forsyth, arti idealisme sendiri adalah pandangan ditunjukkan kepada seseorang yang dianggap memiliki pendirian teguh pada nilai kebenaran yang diyakininya, sehingga atas nilai kebenaran tersebut segala tindakannya akan tercermin pada perilaku positif dan terhindar dari perilaku berkonsekuensi negatif. 

                    Anak muda dengan idealisme dan pikiran kritis yang tak terbendung dapat menjadi kekuatan untuk menggerakkan arah kebijakan yang pro terhadap kesejahteraan masyarakat. Selain itu dengan idealisme dan sikap kritis, anak muda diharapkan dapat melihat secara nyata permasalahan yang ada di Indonesia dan berinovasi untuk menyelesaikannya. Faktanya, setiap zaman memiliki tantangannya tersendiri yang menuntut respon yang berbeda. Seturut dengan itu, idealisme pemuda juga harus diletakkan dalam konteks tantangan zamannya. Kemampuan merespons tantangan zaman sebagai kerja kolektif, bukan sekadar pencapaian pribadi, itulah yang melahirkan suatu generasi transformasi.

               Dalam kondisi zaman sekarang yang masuk ke dalam era transformasi digital, yang dalam definisi adalah suatu proses pemanfaatan teknologi digital untuk membawa perubahan secara signifikan di berbagai aspek kehidupan sehingga kebutuhan dapat segera terpenuhi dengan lebih cepat, mudah, dan juga praktis. Transformasi digital ini merujuk kepada cara teknologi mendukung revolusi dengan berbagai bidang teknologi yang menyokongnya seperti Internet, Big Data, dan sebagainya. Berangkat dari hal tersebut, nantinya berbagai aspek kehidupan akan terpengaruh mulai dari kegiatan bermasyarakat, dunia usaha, bahkan juga sistem pemerintahan. 

                  Kondisi pada era ini tentunya sangat menguntungkan bagi anak muda, mulai dari mempercepat komunikasi, dapat terhubung dengan berbagai negara, memberikan efektivitas dalam bekerja maupun dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari, serta dapat mengakses segala macam informasi dan pengetahuan. Ini semua menjadi angin segar bagi anak muda untuk lebih mengembangkan potensi yang dia miliki. Akan tetapi, era tranformasi digital ini juga memiliki dampak negatif bagi anak muda. Tumbuhnya individualisme, fitnah, sikap anti sosial, malas untuk berpikir, bahkan anak muda akan cenderung menginginkan segalanya secara instan tanpa memahami setiap proses yang ada adalah beberapa dampak negatif yang muncul karena transformasi digital ini. Tentunya sangat berbahaya ketika anak muda tergerus dengan dampak negatif dari tranformasi digital, akan muncul sikap apatis dan individualisme pada diri anak muda. Out put-nya akan semakin berkurang anak muda yang peduli dengan nasib bangsa dan kondisi masyarakat sekarang yang masih jauh dari kata adil dan makmur. Idealisme dan sikap kritis anak muda akan semakin hilang dari marwah perjuangannya. Contoh kecilnya banyak anak muda yang berkomentar di media sosial, dan tidak memperhatikan bahwa di lingkungan sekitarnya sudah ada kelompok radikal yang bersuara di dunia nyata, ada juga yang ikut-ikutan membuat dan menyebarkan informasi hoaks dan ujaran kebencian. Maka pendidikan karakter dan penanaman nilai-nilai harus kembali ditanamkan di dalam kehidupan pemuda, baik melalui pendidikan formal, maupun juga di dalam pendidikan keluarga, agama, dan organisasi.

                Melihat kekhawatiran itulah, organisasi harus hadir untuk menjaga anak muda dari gerusan dampak negatif tranformasi digital. Peran organisasi menjadi sangat penting, sebagai penjaga nilai-nilai idealisme dan sikap kritis anak muda. Organisasi harus menghadirkan sebuah iklim yang mampu menumbuhkan independensi dalam setiap insan anak muda, yang nantinya menjadi pegangan inti anak muda dalam menilai dan mengkritisi setiap fenomena di negara maupun masyarakat. Selain itu, organisasi bertanggung jawab dalam menumbuhkan rasa kepekaan sosial bagi anak muda. Ketika organisasi dapat menjalankan perannya dengan baik, idealisme dan sikap kritis anak muda akan tumbuh serta terjaga secara otomatis. Akan muncul banyak pemikir dan penggerak besar yang berbasis global dan berpihak kepada kerakyatan. Transformasi digital dan dinamisnya pergerakan anak muda dalam membawa arah bangsa ini yang lebih berpihak kepada rakyat akan berjalan seiringan menciptakan sebuah kondisi bangsa yang adil dan makmur. Semakin banyak inovasi digital yang menjawab permasalahan di masyarakat secara empiris dan berdampak nyata akan lahir dari anak muda. Maka dari itu, organisasi harus terus hidup dan bertumbuh untuk menjaga anak muda dari dampak negatif transformasi digital dan mengkolaborasikan untuk kebermanfaatan yang lebih luas.

What’s your Reaction?
+1
53
+1
1
+1
18
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
Apakah anda menyukai artikel ini ?

ranuricko

Saya adalah seorang mahasiswa aktif jurusan S1 Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

3 comments