Contest Solopos

Inginkan Modis, Jangan Jadi Kontributor Perusak Lingkungan 55

Sumber: Pexels

Produk yang berderet di laman beranda marketplace selalu saja menarik minat. Tampilannya yang keren, sekaligus harganya miring, belum lagi iklan yang berseliweran menambah minat untuk tak bisa mengabaikannya. Membuat kaum hawa, merasa perlu memilikinya, sesegera mungkin. Terlebih pada bagian fesyen yang tak pernah absen memikat, mode yang dibawa tampak selalu baru dan menggemaskan. Menguji keimanan sekaligus menguji keuangan.

Pada postingan kece yang selalu diperbarui tiap hari pada media sosial. Soal outfit kerja, outfit kencan atau pergi ke kampus. Tren yang selalu diperbincangkan di platform media sosial manapun. Menjadikan banyak dari kaum hawa yang ingin sekali tampil sempurna, salah satu upaya yang dilakukan dengan mengenakan baju paling apik menurut dan trendy tentunya.

Tentunya, kita pasti punya banyak baju di dalam lemari rumah kita yang digunakan untuk melakukan segala aktivitas. Namun seperti kita ketahui, baju bagi kaum hawa tidak hanya sekedar pakaian, namun ia juga bermakna sebuah identitas bagi kita, karena ia merepresentasikan apa yang dicitrakan dan diinginkan. Dalam arti, menjadi modis adalah mimpi yang selalu ingin dipenuhi. Entah karena keinginan hati, pun juga tuntutan lingkungan yang membuat kita harus selalu tampak sempurna.

Sekarang ini pun sudah banyak platform marketplace yang menyediakan penjualan baju modis dengan harga yang terjangkau, yang tentunya bisa kita jangkau juga dengan dompet yang kita miliki. Didukung dengan adanya diskon, potongan harga dan cashback yang seakan jadi iming-iming kita untuk terus membeli mode terbaru. Tanpa sadar, kita ikut serta andil dalam pencapaian luar biasa. Pada tahun 2022, Indonesia telah mencapai 476,3 triliun transaksi yang dilakukan lewat marketplace.

Hal itu tentunya jadi peningkatan yang baik dalam sektor ekonomi negara, namun juga cukup mengkhawatirkan dalam sektor lingkungan. Tanpa kita sadari, apa yang kita lakukan juga mendukung adanya fast fashion. Semua itu diakibatkan oleh perilaku konsumtif yang kita miliki. Perilaku konsumtif adalah kecenderungan individu untuk mengonsumsi atau membeli barang yang jika dipikir tidak diperlukan dengan berlebihan dan impulsif.

Perasaan impulsif itu didukung dengan adanya live streaming pada jenis marketplace maupun social ecommerce  yang dengan mudahnya, menarik hati kita untuk menekan tombol check out. Belum lagi pada iklan yang menggunakan video konten di media sosial yang menjadikan konsumtif semakin meninggi. Di mata kita, apa yang ada tersebut tampak begitu keren dan perlu kita miliki juga.

     Perilaku konsumtif tersebut tentunya berdampak pada lingkungan, mulai banyaknya pembuatan baju yang terkadang tidak memenuhi standar kualitas dan bahan yang tidak tahan lama karena mengejar jumlah produksi yang banyak. Direktur Asosiasi Daur Ulang Tekstil Inggris, Alan Wheeler menjelaskan sudah terdapat 1,2 miliar ton emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh industri tekstil.

Kemudian juga pada penelitian yang dilakukan oleh Pusat Riset Oseanografi Institut Pertanian Bogor bulan Februari 2022 mengungkap sudah terdapat 70 persen bagian tengah sungai Citarum tercemar mikro plastik serupa serat benang polyester. Tanpa disadari, banyak dampak buruk yang diciptakan dari perilaku sembrono kita.

        Perilaku sembrono lainnya juga pada keengganan kita mengenakan pakaian yang sudah tidak modis dan perlu menyamakannya dengan yang sedang tren. Padahal kita tahu bahwa produk tekstil adalah benda yang sulit di daur ulang. Hal ini terjadi terus-menerus tanpa adanya kontrol menjadikan dunia tercemar terus-menerus oleh pembuatan produk yang memenuhi kebutuhan pasar. Kebutuhan pasar yang sebenarnya bermula dari sikap impulsif dan konsumtif kita.

           Perlu adanya peran kita sebagai anak muda yang mulanya konsumtif menjadi lebih mengontrol diri untuk kelangsungan masa depan yang lebih baik. Kita memiliki peran besar dalam masa depan yang cerah dan tanpa limbah dan polusi. Hal-hal yang bisa dilakukan adalah dengan berbagai cara.

 Mengenal mode diri sendiri

Pakaian adalah salah satu kebutuhan pokok yang perlu dipenuhi, tapi tidak semua jenis pakaian perlu kita miliki. Menjadi modis dan trendy tidak wajib memiliki semua baju yang muncul di media sosial. Menjadi modis memanglah tampak mengesankan, namun modis dengan gaya dan ciri khas diri sendiri lebih mengesankan.

Membeli pakaian trifting

Bekas tak selamanya buruk, bekas pula tak selalu rusak. Akhir-akhir ini sudah banyak marketplace yang menyediakan fesyen trifting bermerk dan tentunya berkualitas sehingga masih layak digunakan. Pembelian baju trifting menjadi jalan pintas bagi kita untuk mengurangi fast fashion yang semakin meresahkan. Namun, jika ingin membeli baju trifting perlu adanya melihat dan memilih bahan yang awet dan produk yang sudah terkenal berkualitas agar tidak hanya sekadar membeli lalu tidak bisa dikenakan kembali.

Membeli pakaian berbahan non sintetis

Seperti kita ketahui, sampah mikro plastik dari serat polyester mencemari air. Baik pada proses pembuatannya juga pada bahan yang sudah jadinya. Pengurangan penggunaan bahan berbahan sintetis perlu dilakukan untuk meminimalisir pencemaran air di lingkungan kita. Perlunya menggunakan pakaian berbahan katun untuk menguranginya. Pembelian baju dengan bahan daur ulang bisa menjadi opsi cukup baik meski harganya masih begitu mahal dibandingkan dengan pakaian yang biasa kita beli.

Skala prioritas dalam pembelian baju

Tampil cantik dan kekinian memanglah menyenangkan. Namun dalam  kehidupan, segala hal tak selalu bisa dicukupkan dengan tampilan cantik dan menyenangkan. Keinginan tersebut lewat fesyen biasanya hanya sekadar ilusi dan impulsif. Menjadikan diri selalu lupa terkait prioritas. Jangan sampai, hanya sekadar tampil cantik menjadikan keuangan ikut morat-marit. Tidak adanya pengendalian finansial menjadikan makna senang hanya berbuah penyesalan. Sebelum membeli baju, perlunya kita memahami fungsi yang kita pakai. Manfaat dari pengendalian diri dan pembuatan skala prioritas dapat mencapai adanya finansial freedom yang pasti diidamkan oleh seluruh kawula muda termasuk kaum hawa.

What’s your Reaction?
+1
27
+1
0
+1
58
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
Apakah anda menyukai artikel ini ?

vivii_lindha

Suka menulis fiksi namun juga menikmati nonfiksi. Ingin memberikan kesan menyenangkan lewat tulisan dan memberi informasi hangat dengan tulisan

34 comments