Contest Solopos

Peran Generasi Muda Terhadap Lingkungan: Bangun Chemistry dengan Alam Melalui Sikap Pro-environmental -1

Indonesia, tanah air tercinta yang merupakan rumah kita bersama. Sejak dahulu, Indonesia dikenal akan alamnya yang kaya, tanah yang subur, sawah yang asri, pantai yang indah, serta penduduk yang ramah. Indonesia juga akrab disapa sebagai negara kepulauan atau negara seribu pulau. Sebagai warga negara Indonesia, sudah seharusnya bangga dengan hal ini. Tak hanya bangga, sudah sepatutnya juga kita turut melestarikan dan menjaga lingkungan kita.

Alam atau lingkungan hidup perlu dijaga dan dilestarikan agar tetap layak untuk ditempati. Sayangnya saat ini sangat sedikit masyarakat yang peduli terhadap lingkungan sehingga memunculkan berbagai permasalahan lingkungan. Menurut Palupi & Sawitri (2017:214) masalah lingkungan juga dianggap sebagai masalah moral karena hal ini berhubungan dengan perilaku manusia. Tak jarang beberapa daerah yang ada di Indonesia mengalami bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan kebakaran. Menurut data dalam Geographic Information System BNBP Indonesia, terdapat 2702 jumlah kejadian bencana alam di Indonesia pada tahun 2023. Posisi terbanyak diduduki oleh bencana banjir yang telah terjadi sebanyak 848 kali, lalu di posisi terbanyak ketiga dan keempat terdapat tanah longsor yang terjadi sebanyak 442 kali dan kebakaran hutan ladang yang terjadi sebanyak 437 kali. 

Bencana alam tak hanya merusak lingkungan sekitar namun juga berdampak buruk bagi keberlangsungan hidup masyarakat baik dari sisi kesehatan maupun perekonomian. Jika dilihat dari sisi perekonomian, dampak buruknya terdiri dari kerusakan bangunan akibat terendam banjir, terhambatnya aktivitas transportasi udara akibat asap tebal dari kebakaran hutan, serta rusaknya berbagai fasilitas negara seperti jalan raya akibat dari tanah longsor. Adapun dampak buruk pada sisi kesehatan masyarakat seperti diare, gangguan pernapasan, gatal-gatal, dan masih banyak lagi.

Tak hanya bencana banjir, tanah longsor, dan karhutla, saat ini media tengah ramai membicarakan isu polusi udara yang terjadi di Ibu Kota. DKI Jakarta meraih “prestasi” dengan menduduki posisi pertama sebagai kota dengan kualitas udara terburuk sedunia. Polusi udara dapat diakibatkan oleh aktivitas alam maupun aktivitas manusia. Menurut Pohan, dkk (2003:27) kebakaran hutan, aktivitas gunung berapi, dan hujan debu merupakan golongan sumber polusi udara yang berasal dari alam sedangkan sumber polusi udara yang diakibatkan oleh aktivitas manusia terdiri dari kendaraan bermotor, proses industri pabrik, pembuangan sampah, dan masih banyak lagi. Tak heran jika Ibu Kota mengalami hal ini. Menurut Rosyidah (2016:1) semakin banyak jumlah manusia maka semakin banyak pula buangan yang mencemari udara sehingga akan meningkatkan jumlah orang yang terjerat penyakit akibat polusi udara. Udara yang tercemar akan memberikan efek buruk pada kesehatan manusia terutama gangguan pernapasan seperti ISPA, PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik), kanker paru-paru, hingga penyakit jantung.

Melihat kenyataan tersebut, masyarakat perlu mengevaluasi diri agar lebih peka terhadap kelestarian lingkungan hidup. Menurunnya kualitas lingkungan hidup akan mengancam keberlangsungan hidup generasi sekarang maupun yang akan datang. Penurunan kualitas lingkungan hidup terjadi akibat perilaku manusia yang tidak wajar. Sebagai generasi muda penerus bangsa, kita perlu membangun rasa cinta terhadap negeri ini, rasa peduli yang besar, dan membangun hubungan baik dengan alam atau menjalani kehidupan pro-lingkungan. Sikap pro-lingkungan perlu diterapkan untuk menjaga lingkungan hidup berkelanjutan atau sustainable environment. Banyak langkah atau upaya yang dapat dilakukan untuk menerapkan perilaku pro-lingkungan yakni mendaur ulang atau memakai ulang produk, mengurangi pemakaian produk terutama produk sekali pakai yang tak ramah lingkungan, bijak dalam menggunakan air bersih, dan bijak dalam menggunakan energi listrik. Masyarakat hendaknya menerapkan perilaku pro-lingkungan dalam menjalani kehidupan sehari-hari contohnya seperti membuang sampah pada tempatnya, memilah sampah, tidak membuang puntung rokok sembarangan, menanam pohon, mengurangi penggunaan plastik, menggunakan kendaraan umum saat bepergian dan masih banyak lagi. Bila perlu utamakan berjalan kaki dibandingkan menggunakan kendaraan jika akan bepergian dengan jarak dekat. 

Beberapa orang mungkin telah menerapkan perilaku pro-lingkungan dalam kehidupan mereka, namun realita saat ini menunjukkan bahwa masih banyak sekali orang yang acuh tak acuh terhadap kondisi lingkungan hidup. Sudah seharusnya seluruh masyarakat terutama para generasi muda yang memegang tongkat estafet masa depan mulai sadar akan urgensi pelestarian lingkungan hidup yang berkelanjutan. Anak muda yang sudah melek teknologi hendaknya mampu memanfaatkan teknologi tersebut sebagai sarana untuk mengedukasi masyarakat luas terkait pelestarian lingkungan. Contoh nyata saat ini yang sedang ramai adalah aksi bersih-bersih sungai oleh Pandawara Group yang diunggah dalam akun Instagram dan TikTok @pandawaragroup. Tanpa kita sadari hal ini telah menginspirasi banyak anak muda lainnya, kini aksi positif tersebut diikuti oleh banyak orang. Saat ini juga ramai diadakan lomba video kreatif yang bertemakan lingkungan, tentunya ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk menggencarkan aksi peduli terhadap lingkungan sekaligus mengasah bakat mereka. Tak jarang juga terdapat komunitas anak muda peduli lingkungan yang melakukan sosialisasi ke desa-desa maupun ke lembaga pendidikan. Langkah-langkah tersebut merupakan bukti nyata rasa cinta anak muda terhadap alam serta bentuk dari upaya memaksimalkan peran mereka dalam membangun hubungan baik dengan alam dan menjaga lingkungan hidup. 

Gerakan yang serupa patut dijalankan juga oleh setiap generasi, karena sejatinya alam tidak begitu membutuhkan manusia namun manusia lah yang membutuhkan alam. Maka setiap manusia perlu menghargai alam atau lingkungan dengan cara menjadikan sikap pro-lingkungan sebagai landasan hidup. Percuma jika hanya generasi muda saja yang bergerak tanpa adanya campur tangan orang tua. Hal tersebut tidak akan membuahkan hasil, maka diharapkan adanya keseimbangan antar-generasi dalam menjaga lingkungan demi masa depan yang lebih baik.  Karena lingkungan kita, tanggung jawab bersama.

What’s your Reaction?
+1
2
+1
1
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
Apakah anda menyukai artikel ini ?

Ida Ayu Istri Arimurti

Saya merupakan mahasiswi S1 Prodi Ilmu Komunikasi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Saya tergabung dalam organisasi jurnalistik LPM Teras Pers yang berada di bawah naungan FISIP UAJY. Menulis merupakan kegemaran saya sejak SD, menurut saya dengan menulis kita dapat menumpahkan segala hal yang ada di pikiran kita. Saya memiliki impian kelak tulisan saya dapat memberi pengaruh positif bagi masyarakat luas.

19 comments

  • Artikelnya bagus, semoga bisa berlanjut dengan menerapkan secara langsung turun ke masyarakat dan sosialisasikan hal sederhana dalam menjaga lingkungan dimulai dari lingkungan rumah sendiri

  • Seperti hal nya di kota Jakarta, polusi udara, kurangnya pepohonan akan berdampak kepada kesehatan manusia itu sendiri. Sehingga menjaga lingkungan dan alam sama dengan menjaga kehidupan semua makhluk.

  • Kepedulian terhadap pelestarian lingkungan dapat dimulai dari lingkup tiap keluarga dan dimulai sejak usia dini dari hal hal kecil, memilah sampah dan membuang sampah pada tempat yg sesuai,, menggunakan air seperlunya, matikan lampu yg tak perlu, minimalkan bahan kimia dalam keseharian dll.

  • Kepedulian terhadap pelestarian lingkungan dapat dimulai dari lingkup tiap keluarga dan dimulai sejak usia dini dari hal hal kecil, memilah sampah dan membuang sampah pada tempat yg sesuai,, menggunakan air seperlunya, matikan lampu yg tak perlu, minimalkan bahan kimia dalam keseharian dll.

  • Di dunia pendidikan bisa dijadikan wacana kebijakan kearifan lokal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sebagai mata pelajaran tersendiri…Mata Pelajaran Muatan Lokal atau Mata Pelajaran Ekstrakurikuler Wajib dari kemdikbud.

  • Tulisan bagus. Gen Z peduli lingkungan, hrs ditindak lanjutkan dg gerakan nyata yg terus menerus hingga jadi kebiasaan. Ada aksi ada reaksi

  • Smoga setiap org sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan alam langkah kecil sebagai contoh dimulai dari rumah 🙏🙏💓

  • Kita berasal dari bumi, hidup diatas bumi, makan minum dari bumi, sudah seharusnya melestarikan bumi, supaya anak cucu kita tetap bisa menikmati. Bumi ini bukan warisan nenek moyang kita yg hanya utk dihabiskan atau dirusak, tapi titipan nenek moyang kita utk kita lestarikan. Nenek moyang kita mengajarkan orang hidup harus ngerti dari mana berasal, supaya memayu hayuning bawono, bukan ngawut awut bawono.