Contest Solopos

Menciptakan Pemuda Yang Memiliki Jiwa Entrepreneurship Di Era Millenial : Anak Muda membangun Entrepreneurship. 29

Mungkin setiap kita bermimpi memiliki usaha sendiri yang sukses. Baik itu usaha dalam bidang kuliner, desain, perhotelan atau membangun starup sendiri. Jika iya, maka kamu sudah memiliki potensi untuk menjadi seorang Entrepreneur di dalam diri kamu.

Dilansir dari Wikipedia, istilah Millenial juga dikenal sebagai Generasi Y atau Generasi Langgas  adalah kelompok demografi setelah Generasi X (Gen-X). Tidak ada batas waktu yang pasti untuk awal dan akhir dari kelompok ini. Generasi Y atau Milenial lahir tahun 1981-1996. Millenial pada umumnya adalah anak-anak dari generasi Baby Boomers dan Generasi X. Millenial kadang-kadang disebut sebagai “Echo Boomers” karena adanya ‘booming’ (peningkatan besar), tingkat kelahiran pada tahun 1980-an dan 1990-an. Untungnya di abad ke 20 tren menuju keluarga yang lebih kecil di negara-negara maju terus berkembang, sehingga dampak relatif dari “baby boom echo” umumnya tidak sebesar dari masa ledakan populasi pasca Perang Dunia II.

Di era digital ini, millennial Indonesia mencapai 69.38 juta atau 25,87% dari total populasi penduduk Indonesia, maka dari itu tidak heran jika saat ini Indonesia menduduki urutan kelima di dunia. Millennial yang melek teknologi diharapkan dapat membawa perubahan yang signifikan yang berpotensi untuk menjadi seorang entrepreneur, maka dari itu  dikenal istilah Entrepreneur Millenial.

Menjadi Entrepreneur

Dengan adanya kesempatan perkembangan teknologi yang terbuka lebar sehingga membuka berbagai kesempatan bisnis dan tingginya interaksi millennial dengan perkembangan teknologi, menjadikan entrepreneur salah satu pilihan profesi yang menarik. Walaupun akan banyak tantangan yang dihadapi, menjadi seorang entrepreneur bisa menjadi batu loncatan untuk karir yang lebih cemerlang. Menjadi entrepreneur juga mendorong Millenial untuk berpikir lebih kreatif dan bijaksana dalam bertindak. 

Berikut ini alasan mengapa menjadi Entrepreneur Millenial bisa menjadi salah satu pilihan karir:

1.      Keahlian dan Pengetahuan dalam berwawasan. Menjadi seorang entrepreneur berarti siap menjadi pribadi Generalist, yaitu orang yang berkompeten di semua jenis bidang atau aktivitas. Secara tidak langsung kamu akan terus menerus meningkatkan dan mempelajari skill baru, baik itu di bidang marketing, keuangan, iklan berbayar, media sosial, serta keterampilan lainnya.

2.      Meningkatkan Daya Inovasi. Kamu akan dipaksa untuk memiliki daya analisa tinggi serta keberanian untuk mengeksplor hal-hal baru. Ketika kamu akhirnya berhasil melahirkan sebuah inovasi, pasti kamu akan merasakan keinginan untuk membuat inovasi-inovasi lainnya. 

3.      Memiliki Waktu yang Lebih Panjang. Walaupun tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu, dengan memulai bisnis di usia muda, kamu akan memiliki banyak waktu untuk belajar dan berkembang serta kesempatan lebih banyak merasakan trial dan error.

4.      Networking. Salah satu kunci sukses seorang pebisnis adalah jaringan. Jika kamu sudah fokus sejak muda ingin menjadi seorang entrepreneur, lingkungan pergaulan mu pun akan mengikuti. Mungkin dengan dosen bidang entrepreneur, sesama pebisnis muda, hingga mentor dalam melakukan bisnis. 

Menjadi Entrepreneur Millenial

Lalu bagaimana cara menjadi Entrepreneur Millennial ?

Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menjadi Entrepreneur Millenial,sebagai berikut :

1.      Ketahui Passion dan Tujuan. Hal utama yang harus dilakukan seorang entrepreneur adalah menentukan tujuan dimana kamu akan mengembangkan passion dan tujuan kamu. Bagaimana tujuan hidupmu 5 hingga 10 tahun ke depan? Apa saja yang harus kamu raih untuk mencapai tujuan tersebut. Banyak bidang bisnis yang dapat kamu eksplorasi, bidang bisnis apa yang paling menarik perhatian mu, sehingga kamu rela berkecimpung dalam bidang tersebut 5 hingga 10 tahun ke depan.

2.      Tumbuhkan Jiwa Entrepreneurship. Seorang entrepreneur harus memiliki jiwa entrepreneurship, seperti terbuka dengan ide baru, mau belajar, berani mengambil resiko, fokus pada tujuan, adaptif, dan kreatif. Untuk itu sifat-sifat ini harus ditumbuhkan sebagai habit.

3.      Paham Teknologi. Seperti yang disebutkan, bahwa generasi milenial hidup di era digital, dalam perkembangan teknologi yang masif dan bergerak sangat cepat. Teknologi sudah masuk ke berbagai ranah bisnis, contohnya, sekarang seorang HRD dapat dengan mudah menyeleksi CV yang tidak sesuai menggunakan aplikasi. Maka itu, memahami teknologi dapat menjadi keuntungan tersendiri, mengingat kedepannya teknologi akan terus berkembang dan menjadi alat kerja yang efisien.

4.      Belajar dari Pengalaman. Mungkin kamu masih bingung dalam menentukan industri apa yang cocok dengan passionmu, model bisnis apa yang pas untuk diterapkan, dan aspek lainnya dalam membangun sebuah bisnis. Selain belajar secara formal mengenai dunia entrepreneur, kamu juga bisa membuka informasi seluas-luasnya dengan mempelajari kisah kegagalan dan kesuksesan orang-orang terdahulu. 

5.      Ikut Komunitas yang bisa menambah wawasan kamu. Salah satu cara membuka koneksi adalah mengikuti komunitas bisnis. Untuk pemula cara ini akan cukup ampuh mengingat di dalam komunitas, kamu akan bertemu berbagai tipe orang dari berbagai kalangan. 

 

 

Bidang Bisnis untuk Entrepreneur Millenaial

 

Apa saja Bidang Bisnis untuk Entrepreneur Millenaial ?

Banyak nama yang sudah dikenal sebagai entrepreneur milenial, seperti Nadiem Makarim pendiri Go-Jek, Achmad Zaky pendiri Bukalapak, Sylvia Surya pendiri Kopi Sore, dan masih banyak lagi. Banyak bidang yang dapat ditekuni untuk menjadi entrepreneur milenial, ini dia beberapa ide bisnis yang dapat kamu kembangkan:

1.      Vendor Web Design dan Development.

Banyak perusahaan yang tadinya bergerak secara manual kemudian mulai memasuki ranah digital. Seperti membuat website dan aplikasi perusahaan. Membuka vendor jasa Web Design dan Development bisa menjadi bisnis yang menarik. Akan lebih baik jika kamu sudah memahami proses perancangan website serta desain. Web Design meliputi  estetika website, misalnya keseimbangan warna, tipografi, icon, ilustrasi, dan lain-lain. Sedangkan untuk Web Development meliputi eksekusi konsep layout visual ke HTML dan CSS dengan beragam bahasa pemrograman lainnya.

2.      Sosial Media Marketing. Dengan persaingan pasar yang ketat, tidak heran banyak yang mulai melakukan social media marketing. Generasi millennial yang erat dengan teknologi pasti akan memahami bagaimana dunia media sosial bekerja. Banyak tools yang dapat dimanfaatkan untuk menjadi market bagi sebuah brand. Maka itu dengan kemampuan mengelola sosial media kamu dapat membantu perusahaan-perusahaan untuk mengiklankan bisnis mereka secara digital. 

3.      Content Creator. Content creator adalah profesi yang fokus dalam membuat konten, termasuk konten untuk tujuan bisnis. Contohnya, foto, artikel, infografis, ebook, video, dll. Jika kamu menguasai strategi content marketing, memiliki kemampuan riset, mengetahui SEO, suka berpikir kreatif, bisnis bidang ini bisa jadi cocok untuk kamu. Mungkin kamu akan menciptakan cara baru dalam pembuatan konten digital.

 

 

“ Jangan malu untuk memulai, dan jangan takut untuk melangkah ”. Mari kita sebagai generasi millenial yang memiliki potensi jangan pernah takut untuk mencoba, tunjukkan bahwa generasi millenial bisa mengubah dunia di dalam hal kewirausahaan. It’s hard to beat a person who never gives up

 

What’s your Reaction?
+1
13
+1
1
+1
3
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
Apakah anda menyukai artikel ini ?

Yohanes_sam

Halo semuanya, perkenalkan saya Yohanes Setianto. Saya seorang Guru Sekolah Dasar di Wilayah Kabupaten Karanganyar dan aktivis pemuda lintas iman di Kecamatan Ngargoyoso. Terimakasih.

5 comments