Uang saku dianggap sebagai sumber penghasilan utama seorang pelajar. Jumlahnya yang terbatas, membuat sebagian pelajar lebih memilih membelanjakan uang tersebut untuk jajan dan membeli barang yang diinginkan. Berdalih karena memfungsikan uang saku sebagaimana mestinya, beberapa dari kamu menganggap membelanjakan uang saku sebagai self-reward. Pada akhirnya, uang saku yang dibelanjakan tinggal menyisakan recehan yang kadang terabaikan.
Mengingat nominalnya yang dianggap kecil, banyak pelajar kerap mengesampingkan cara mengelola uang saku. Meski jumlahnya kecil, jika bisa mengelola uang saku dengan baik, akan mendatangkan manfaat bagi kondisi finansial di masa depan. Uang saku yang bagimu terlihat seperti recehan bahkan bisa ‘disulap’ menjadi jutaan jika dikelola dengan benar. Lalu kiat apa saja yang bisa dilakukan untuk mengubah uang saku recehan menjadi jutaan?
-
Menabung Koin
Jangan sekali-kali meremehkan uang koin, sebab mengumpulkan uang koin merupakan cara menabung yang paling sederhana dan mudah. Tak perlu menggunakan target, kamu bisa menabung uang koin kapanpun kamu mau. Uang koin sering kamu dapatkan ketika mendapatkan kembalian sehingga wajar jika tidak setiap saat kamu bisa menemukan uang koin.
Kamu bisa siapkan celengan atau toples yang sekiranya muat untuk menampung banyak koin. Setiap menemukan koin, kamu bisa memasukkannya ke dalam celengan atau toples tersebut. Cobalah untuk konsisten selama satu bulan agar menjadi kebiasaan menabung yang baik. Apabila telah terkumpul, uang koin yang semula kerap ditemukan tercecer di berbagai tempat akan membuatmu terkejut ketika sudah berubah menjadi nominal yang banyak.
-
Menabung dengan Target
Pada dasarnya, kamu sebagai pelajar tentunya sudah paham bahwa menabung adalah kebiasaan baik. Namun, hidup di tengah budaya konsumerisme dengan berbagai platform yang mendukung manusia untuk konsumtif dan impulsif membuatmu kerap menunda rencana menabung.
Agar tak lagi menunda keinginan untuk menabung dengan menyisihkan sebagian uang saku, maka kamu bisa mengatur target. Kamu dapat membuat target sederhana, misalnya wajib menabung setiap satu minggu sekali dengan nominal Rp 25.000 secara konsisten. Dengan asumsi satu bulan ada 4 minggu, maka dalam sebulan tabunganmu akan terkumpul sejumlah Rp 100.000. Dalam kurun waktu setahun, tabungan sudah terkumpul minimal Rp 1.200.000. Bayangkan jika selama 3 tahun di SMA kamu rajin menabung dengan target yang sama. Tentunya tabungan yang terkumpul akan lebih banyak dari itu.
Tak hanya itu, metode menabung di tanggal tertentu juga menjadi salah satu alternatif untuk mendisiplinkan diri. Sebagai contoh, setiap tanggal 5 dan kelipatan 5, kamu wajib menyisihkan ataupun memasukkan uang ke dalam celengan, berapapun jumlahnya. Dengan adanya agenda menabung yang jelas dan diterapkan secara konsisten, perlahan kamu akan terbiasa untuk menjadikan menabung sebagai kebiasaan baik yang harus dilakukan.
-
Tentukan Anggaran dan Catat Pengeluaran
Bagi kamu yang merasa masih sulit mengendalikan diri perihal keuangan, kamu dapat membuat daftar anggaran kebutuhan dan rajin mencatat pengeluaran. Terlebih kamu yang mendapatkan uang saku secara mingguan atau bulanan. Perkirakan apa yang akan dibutuhkan selama satu bulan, apakah ada keinginan membeli barang yang bisa ditunda ataupun dipertimbangkan ulang sebelum memasukkannya dalam daftar kebutuhan yang harus dibeli.
Apabila anggaran telah ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah memantau pengeluaran dan konsisten dalam mencatatnya. Hindari membeli barang-barang yang melebihi jumlah pengeluaran yang telah ditetapkan agar tidak melebihi anggaran. Jika masih kesulitan melakukan pencatatan anggaran dan pengeluaran, kamu bisa mengandalkan aplikasi yang menjamur di playstore.
Beberapa aplikasi gratis yang dapat diinstal untuk memudahkanmu dalam pencatatan anggaran antara lain Money Manager Expense & Budget, Wallet : Budget Expense Tracker, DompetKu, dan masih banyak aplikasi lainnya.
-
Usaha Kecil-kecilan
Selain memaksimalkan dalam pengelolaan uang saku yang dimiliki, menambah penghasilan dengan melakukan usaha kecil-kecilan juga menjadi alternatif yang baik dalam upaya meningkatkan saldo tabungan. Dalam hal ini, kamu tak hanya belajar menabung, namun sekaligus berlatih berwirausaha. Contoh usaha yang sederhana dan tentunya minim modal adalah menjadi reseller dan dropshipper. Menjadi reseller dan dropshipper bisa dilakukan cukup dengan memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi mengingat jangkauannya yang lebih luas.
Selain itu, kamu juga bisa mencoba membuat jajanan untuk dititipkan di koperasi atau kantin sekolah. Dalam usaha kecil-kecilan ini, kamu dapat bekerjasama dengan keluarga terdekat dan para pengusaha yang target pemasarannya adalah anak sekolah. Dengan begitu, kamu akan tetap fokus pada tugas utama sebagai pelajar, dan tidak terlena dengan pendapatan dari hasil usaha.
-
Belajar Investasi
Memiliki status sebagai pelajar tak menjadi masalah untuk segera mulai belajar berinvestasi. Semakin awal untuk kita sadar akan pentingnya pengelolaan keuangan melalui investasi, maka semakin besar peluang untuk mewujudkan kestabilan finansial secara mandiri di masa depan.
Investasi untuk pelajar dapat dilakukan dengan cara yang tidak ribet, modal yang terjangkau, dan aman tentunya. Jangan khawatir, ada beberapa jenis investasi yang bisa diikuti oleh pelajar Hanya bermodal tabungan atau sisa uang saku, kamu sudah dapat berinvestasi, loh. Contoh investasi dengan risiko yang relatif rendah dan bisa menjadi alternatif pelajar dalam berlatih investasi antara lain investasi emas, reksadana, saham, hingga deposito. Namun, sebelum benar-benar memulai investasi, pastikan kamu memahami terlebih dahulu cara kerja investasi yang diikuti, dan pastikan investasi tersebut aman ya.
Nah, ternyata ada banyak cara yang bisa diterapkan untuk mengembangkan uang saku recehan menjadi jutaan meski masih jadi pelajar, bukan? Tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang baik. Jadi, segera ubah gaya hidup, bertindak disiplin dan konsisten dalam mengelola keuangan demi mempersiapkan kestabilan keuangan di masa depan.
Add comment