Contest Solopos

Bijak Kelola Keuangan untuk Masa Depan 1

Foto Visualisasi Solopos Youth Forum
Bijak mengelola waktu dan keuangan

Saya masyarakat umum. Waktu pensiun saya adalah tahun 2022. Kenapa saya harus mempertegas waktu dari pensiun saya? Karena dengan menunjukkan waktu itu berarti saya menunjukkan kurun waktu yang dekat dengan peristiwa wabah yang melanda dunia yaitu Covid-19. Dengan menyebutkan periode ini pula, bisa dipastikan saya mengalami era digital yang muncul dengan suatu keharusan yang diakibatkan wabah Covid-19 tersebut. Karena dengan inilah digitalisasi muncul, diawali dengan WFH (work from home), menjaga jarak (Social distance),  yang semua itu mengharuskan pekerjaan dan jasa dikerjakan secara online. Lalu  berkembanglah  semua dengan digitalisasi. Jadi saya sudah mengalami masa ini, sebelumnya  dan sekarang masih diberi oleh Tuhan Allah kehidupan untuk menikmati masa pensiun dengan situasi yang serba digital.

                Dalam kaitannya membagi pengetahuan tentang mengelola keuangan untuk masa depan. Saya tidak terlambat untuk membagikan kepada para muda atau pun para millenial karena waktu yang saya jalani mengena semua perjalanan masa kini. Tidak terlalu jauh (lampau). Sudah mengalami dan menjalani kehidupan masa kini (sezaman dan setempat), jadi sudah bisa masuk sebagai kriteria untuk diteladani dan diambil perilaku kehidupannya dalam mengelola keuangan di masa depan untuk para muda dan millenial.

Pola hidup Wasathon

                Pola hidup ini sangat menyenangkan bila dilakukan oleh para millenial yang biasanya tertarik pada hal-hal yang bersifat praktis. Kata wasathon ini diambil dari Bahasa Arab yang artinya adalah “tengah-tengah”. Jadi bila diterapkan pada perilaku politik adalah perilaku yang ‘moderat’. Politik yang dimaksud disini bukan politik praktis, tapi politik dalam murni ilmu pengetahuan politik yang artinya ilmu yang mengajarkan suatu cara (sistem) yang dilakukan untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Misalnya ingin berkenalan dengan gadis cantik yang sangat terkenal di kampus. Maka diperlukan cara untuk merebut hati gadis itu, nah cara itulah yang dinamakan sistem politik, untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Kalau yang diinginkan mendapatkan gadis aktivis di kampus ya harus berpikir keras. Biasanya gadis seperti ini juga senang dengan cowok yang aktif juga, atau yg matang, dan lain-lain.

                Begitulah, maka pola hidup tengah-tengah ini menjadi sistem untuk hidup. Tengah-tengah ini bisa diterapkan dalam masalah apapun. Misalnya, dalam hal materi ya, penampilan dan penampakan yang berada di tengah-tengah saja. Jadi bisa ke atas dan bisa ke bawah. Dalam hal pergaulan pun bisa diterapkan pola pergaulan tengah-tengah, bisa ke atas bisa ke bawah. Dalam berbagai hal, pola hidup tengah-tengah membuat penampakan dan perasaan adem. Dana-dana yang menjadi berlebih karena pola hidup tengah-tengah ini bisa menjadi aset yang diwujudkan dalam tabungan atau deposito, investasi yang aman.

Sedekah

                Setelah itu dialokasikan kepada sedekah. Orang yang bersedekah itu diibaratkan oleh Allah seperti menanam padi. Ketika bulir padi itu tumbuh dari satu biji akan berbuah satu tangkai yang berisi 7 ruas batang padi. Dari tujuh batang padi itu masing-masing tumbuh seratus butir padi. Dikalikan 7 batang padi itu jadi jumlahnya 700 butir padi. Sehingga dari tanaman satu butir biji padai akan menghasilkan 700 butir biji padi. Bila perumpamaan itu diterapkan dalam sedekah pun akan seperti itu. Bila bersedekah satu kali akan berbuah 700 kali. Bisa dibayangkan kalau bersedekah berkali-kali, tinggal mengalikan saja 700 dikalikan berapa banyak sedekah. Semua itu nyata, tidak ada keraguan sama sekali.  Karena ini yang mengumpamakan Allah, Tuhan yang menciptakan manusia dan seisi bumi, Maha Pengasih, Mendengar dan Berjanji Pasti .

                Bagi saya, semua itu sudah saya alami dan hasilnya benar adanya. Semua juga saya terapkan pada anak saya, hasilnya juga memuaskan. Segala puji bagi Allah, tidak ada keraguan sama sekali. Anak saya bisa menempuh kehidupannya dengan baik, lulus S1 dan S2, sekarang bekerja sebagai dosen di suatu universitas negeri dan sudah mempunyai rumah sendiri. Sebetulnya akan  benar adanya. Bila di suatu negara penduduknya menerapkan hal ini. Maka Tuhan Allah akan memberikan kemakmuran pada seluruh warganya. Seluruh warga tidak ada yang kekurangan dan akan berkecukupan semua. Dalam hal ini, keyakinan dan keimanan yang tebal di setiap warga perlu ditanamkan. Para muda milenial atau generasi Z pun baiknya mempunyai keyakinanan seperti ini. Makin muda mempunyai keyakinan ini makin cepatlah sejahtera bagi pemilik keyakinan ini.

 Saat sekarang sudah bukan zamannya lagi mempunyai pemikiran, bahwa muda dipuaskan untuk bersenang-senang dulu, dan akan berkeimanan dan bertobat setelah tua nanti. Pendapat seperti ini justru pendapat yang usang atau sudah lama. Sekarang ini lebih baik meraih yang pasti-pasti saja sejak muda, dan di masa tua bahagia masuk surga. Siapa yang tidak berkeinginan rezeki selalu bertambah 700 kali? Siapa yang tidak mau memanen hasil ini? Tentu semuanya akan mengejar kisaran angka kali 700 ini.

What’s your Reaction?
+1
2
+1
0
+1
1
+1
0
+1
0
+1
1
+1
0
Apakah anda menyukai artikel ini ?

novis

novi saptina, sehariannya sebagai penulis lepas. karyanya banyak diterbitkan oleh Balai Bahasa Jogya, Semarang, Maluku utara. sering juga tulisannya di Solopos

1 comment

  • Bijak Kelola Uang untuk Masa Depan

    Uang memang penting, namun jangan sampai hidup kita seolah-olah diatur oleh uang. Biasanya, kita cenderung menghabiskan uang yang kita miliki untuk hal yang tidak penting. Maka dari sekarang kita harus bijak mengelola uang dan berhemat.

    Kunci dari keberhasilan adalah niat dan usaha. Apasih niat itu? terkadang kita sering mendengarkan kata “Niat”, namun ada saja yang tidak mengetahui arti niat. Dan selain niat kita juga harus memiliki usaha, sudah sangat jelas bahwa kita sudah tidak asing dengan kata “usaha”. Dan sama seperti niat, sebagian dari kita juga ada yang belum jelas dengan makna “usaha”. Maka dari itu, mari kita bahas bersama makna dari 2 kata tersebut

    Niat adalah tujuan atau keinginan yang sudah ditanamkan di dalam hati kita. Artinya perilaku/tindakan akan dapat terwujud jika ada niat untuk berperilaku/bertindak. Sama halnya dengan mengelola uang, jika kita niat pasti kita juga bisa mengelola uang dengan baik dan bijak.

    Usaha adalah kegiatan yang membutuhkan tenaga,fikiran dan badan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam mengelola uang kita juga harus memiliki usaha. Usaha untuk mengelola uang dengan bijak adalah sebagai berikut.

    -Mungkin kita sudah bosan dengan kata “Menabung”, tetapi menabung adalah cara mengelola uang dengan baik dan sudah terbukti ampuh. Demi lancar dalam mengelola uang dengan cara menabung, kita harus menyisihkan sebagian uang kita dengan nominal yang sudah kita tentukan/ targetkan sendiri, dan kita juga harus bisa mengubah gaya hidup kita dengan menghindari keinginan yang tidak penting dan hanya membeli sesuatu yang benar-benar kebutuhan. Namun, bukan berarti kita pelit dengan diri kita. Tetapi, kita juga bisa membuat diri kita senang dengan membelanjakan sesuatu yang sudah kita inginkan sekali saat ada uang lebih.

    -Membayangkan masa yang akan datang atau memiliki impian, juga bisa membantu memotivasi dalam mengelola uang dengan bijak. Maka, kekuatan dari impian ini bisa cukup besar dalam mempengaruhi kebiasaan dalam mengelola finansial secara baik.

    2 usaha diatas sudah bisa kita lakukan untuk mengelola uang dengan bijak dan harus kita lengkapi dengan niat, karena jika kita tidak ada niat untuk melakukan usaha diatas kemungkinan besar usaha kita akan gagal. Semoga kita bisa lebih baik untuk mengelola uang dengan bijak kedepannya ya.