Contest Solopos

Pentingnya Literasi Finansial Pada Gen Z Untuk Bijak Kelola Keuangan Demi Masa Depan 3

"Literasi finansial adalah kunci untuk membuka pintu menuju kemandirian finansial dan kebebasan dalam mengelola uang."

“Literasi finansial adalah kunci untuk membuka pintu menuju kemandirian finansial dan kebebasan dalam mengelola uang.”

Pentingnya Literasi Finansial Pada Gen Z Untuk Bijak Kelola Keuangan Demi Masa Depan

Literasi finansial merupakan pengetahuan dan keterlampilan masyarakat yang mampu memberikan keyakinan terkait lembaga keuangan dan berbagai produk di dalamnya dalam parameter ukuran indeks. Literasi finansial atau literasi keuangan merupakan ilmu yang sangat diperlukan oleh seluruh lapisan masyarakat, khususnya para generasi muda. Untuk itu literasi finansial diperlukan agar orang mampu menerapkan skala prioritas dalam mengelola keuangannya.

Berdasarkan Hasil Survei Nasional Literasi Dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022, indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia mengalami kenaikan dibanding tahun 2019 yaitu sebesar 49,68 % dari 38,03 %. Sementara indeks inklusi keuangan tahun ini mencapai 85,10 % meningkat dibanding periode SNLIK sebelumnya di tahun 2019 yaitu 76,19 %. Meskipun terjadi peningkatan indeks literasi keuangan dari tahun sebelumnya, namun dalam survei tersebut melum menunjukkan hasil SNLIK dengan kategori umur. Sehingga terdapat kemungkinan bahwa hanya sekelompok kecil Gen-Z saja yang memahami literasi finansial dengan baik.

Gen-Z merupakan generasi yang lahir dan besar di era digital, mereka lahir antara rentang tahun 1997 sampai dengan tahun 2012. Generasi ini dikenal sebagai generasi yang bergantung kepada teknologi, khususnya internet dan media sosial. Meskipun demikian, Gen-Z kurang peduli terhadap perencanaan keuangan mereka. Selain itu, gaya hidup Gen-Z cenderung lebih boros dan tidak terbiasa menabung. Mereka juga mudah terpengaruh dengan adanya penawaran menarik seperti promo dan diskon.

Gaya hidup Gen-Z yang cenderung boros, mudahnya akses media sosial, serta maraknya aplikasi pinjaman online mendorong Gen-Z untuk mencoba pinjol. Selain itu, banyak kehidupan Gen-Z yang berlawanan dengan keadaan keuangan keluarga mereka, tetapi mereka memaksa diri untuk sebanding dengan orang lain di sekitar mereka. Akibatnya, para Gen-Z yang minim literasi finansial ini melakukan cara instan untuk mendapatkan uang yaitu dengan pinjaman online.

Berikut ini ada beberapa faktor yang menyebabkan kurangnya literasi finansial pada Gen-Z, antara lain :

a.     Akses Informasi Yang Belum Merata

Akses informasi yag belum merata terjadi karena adanya perbedaan kemudahan dalam mengakses internet tersebut mengakibatkan terjadinya kesenjangan digital di Indonesia. Faktor yang berpengaruh yaitu tentang infrastruktur, skill, kurang efisien dalam pemanfaatan teknologi

b.     Prinsip Hidup Gen-Z

Gen-Z memiliki prinsip YOLO (You Only Live Once) dengan kata lain bahwa menikmati hidup saat ini tanpa mengkhawatirkan hidup kedepan. Selain itu, Gen-Z memiliki rasa Fear of Missing Out (FOMO), atau perasaan takut tertinggal sebuah trend gaya hidup yang sedang banyak dipakai atau dilakukan oleh orang lain.

c.     Kurangnya Minat Untuk Belajar Ilmu Finansial

Pada saat ini, Gen-Z lebih suka mencari informasi melalui internet daripada membaca buku. Namun, Gen-Z lebih tertarik pada topik hiburan dan teknologi daripada konten edukasi finansial. Gen-Z cenderung menunda belajar mengenai pengelolaan uang dan lebih fokus pada kesenangan sekarang, sehingga sering menghabiskan uang tanpa pertimbangan yang matang dan cenderung cuek dengan masa depan.

Terdapat beberapa upaya yang bisa dilakukan agar Gen-Z bisa lebih bijak dalam mengelola keuangannya, yaitu :

a)     Membuat anggaran belanja yaitu dengan membuat skala prioritas dalam membedakan kebutuhan dan keinginan.

b) Prioritaskan menabung sebagai langkah penting untuk stabilitas keuangan jangka panjang.

c) Mempelajari investasi masa depan, bisa dengan memahami berbagai instrumen investasi, seperti saham, obligasi, reksa dana, dan masih banyak lagi.

d) Menggunakan kredit dengan bijak dan menghindari hutang yang tidak perlu.

What’s your Reaction?
+1
0
+1
0
+1
1
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
Apakah anda menyukai artikel ini ?

Handyan Areta

Hai! Saya Handyan Areta. Usia saya saat ini 17 tahun dan saya berasal dari Desa Pasekan, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri. Saya adalah seorang pelajar kelas XII IPS di SMA Negeri 1 Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri. Saya memiliki hobi bermain alat musik drum dan berolahraga. Saya sangat tertarik untuk mencoba berbagai hal baru. Salah satunya mengikuti berbagai lomba yang belum pernah saya ikuti sebelumnya. Saya percaya bahwa dengan mencoba berbagai hal baru, saya bisa terus berkembang dan belajar.

Add comment