*Berbijaklah dalam Mengelola Uang: Pelajaran dari Ibu Susi Pudjiastuti*
Banyak sekali krisis ekonomi di Indonesia. Khususnya yang umum kita jumpai tak lain tak bukan ialah hal yang bersangkutan dengan uang, memang dengan uang kita bisa mendapatkan apa saja dengan mudah. Namun, tahukan sobat Soloraya semua bagaimana cara orang sukses diluar sana dapat menyikapi krisis keuangan ?
Misalnya saja pada ibu Susi Pudjiastuti.
Siapa sih yang tidak kenal dengan orang hebat satu ini ?
Perempuan kelahiran 1965 yang sekarang menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan RI di bawah Presiden Jokowi ini adalah seorang pengusaha yang terkenal tegas. Ia merintis bisnisnya di bidang perikanan dan kemudian maskapai penerbangan dari nol.
Setelah memilih untuk berhenti sekolah sebelum lulus sma, ia memulai usahanya sebagai pedagang pakaian dan bed cover. Setelah melihat potensi wilayah tempat tinggalnya, Pangandaran, sebagai penghasil ikan, ibu Susi lantas memanfaatkannya sebagai peluang bisnis dan beralih ke usaha perikanan.
Dengan modal hanya Rp750 ribu hasil dari menjual perhiasannya, ia mulai membeli ikan dari tempat pelelangan dan memasarkannya ke sejumlah restoran. Setelah sempat tersendat, bisnis ibu Susi akhirnya berhasil menguasai bursa pelelangan ikan di Pangandaran dan bahkan kemudian merambah ke ekspor ikan dan lobster.
Dari kisah ibu Susi, kita dapat mengambil pelajaran, yaitu bijak lah dalam mengelola uangmu, meskipun jumlahnya belum sebanyak apa yang kita butuhkan, namun justru dari situ lah kita harus berfikir bagaimana cara menginvestasikan uang agar terus berkembang.
Ada beberapa tips mengelola uang dengan bijak yang perlu sobat Soloraya ketahui, cara pertama ini saya menyebutnya dengan rumus 50 30 20, yaitu mengalokasikan dana sebesar 50% untuk kebutuhan pokok, 30% untuk keinginan pribadi, dan 20% sebagai dana tabungan atau investasi. Misalnya saja kita ambil contoh dari sebuah rumah tangga dengan penghasilan 6 juta perbulan, yang mengalokasikan dana sebesar 50% untuk kebutuhan pokoknya yaitu 3 juta. Lalu, ia menggunakan sisa dari uang tersebut sebesar 30% untuk keinginan pribadinya yaitu sebesar 900 ribu. Setelah itu, sisa dari pendapatannya yaitu 2,1 juta, ia gunakan sebagai tabungan investasi untuk masa depan.
Kemudian, cara kedua yang bisa sobat coba ialah dengan meminimalisir pengeluaran uang. Cara satu ini bisa dibilang agak sulit, karena kita harus sangat memilah barang yang memang benar benar dibutuhkan untuk dibeli dan barang yang sekiranya tidak seberapa penting untuk tidak dibeli.
Selanjutnya, tips kelola keuangan dengan bijak yang ketiga adalah dengan cara membuat grafik atau membuat data pemasukan dan pengeluaran. Dengan cara ini, sobat Soloraya dapat membandingkan jumlah pemasukan dan pengeluaran yang ada. Bahkan kita juga secara tidak sadar akan mulai hidup dengan gaya sederhana dan berhemat untuk masa depan.
Cara yang keempat yang bisa sobat Soloraya coba, adalah dengan menentukan tujuan akhir menabung. Misalnya saja seperti kebiasaan yang seringkali saya lakukan ialah menyimpan uang sisa jajan dari sekolah, kemudian saya letakkan uang tersebut ke dalam amplop kecil tak lupa pula saya beri tulisan barang barang yang saya inginkan di cover amplop tersebut. Dan, memang setelah saya tekuni tips ini sangat berpengaruh sekali dalam mengelola keuangan saya untuk masadepan.
Kemudian tips yang kelima, untuk dapat mengelola uang secara bijak sobat Soloraya harus bisa menghindari hutang Konsumtif. Apa itu hutang konsumtif ?
Hutang konsumtif ialah jenis hutang yang uangnya akan digunakan untuk keperluan konsumtif. Jadi, uang ini akan dipakai untuk membeli berbagai jenis kebutuhan yang nilainya bisa turun atau mungkin malah habis tanpa sisa.
Jadi, kita sebagai penerus bangsa khususnya pemuda Indonesia harus bisa menanamkan sifat sifat bijak dalam mengelola uang, demi kesejahteraan masa depan kita. Apalagi seperti yang kita tahu, setelah bumi berduka atas kehadiran pandemi Covid-19 yang sudah kurang lebih hampir lima tahun hidup berdampingan dengan kita, banyak sekali tenaga kerja yang terkena phk akibat menurunnya perekonomian di Indonesia yang disebabkan adanya kehadiran wabah tersebut. Jadi, untuk mendapatkan uang bisa dibilang cukup sulit dizaman ini.
Maka, ayo tanamkan sikap bijak dalam diri kita untuk mengelola serta menginvestasikan uang kita, demi masa depan kita.
Add comment