Perkenalkan nama saya Kefvin, umur saya sekarang adalah 23th saya kelahiran tahun 2000. saya terlahir di keluarga yang serba cukup dengan background Bapak saya hanya lulusan SLTP/SMP dan bekerja di salah satu bengkel sepeda motor resmi Honda sebagai mekanik, dan ibu saya hanya sebagai ibu rumah tangga.
Bapak saya bekerja di Bengekel tahun 1998 dan di tahun 2008 bapak saya mencoba mandiri untuk membuka bengkel sendiri di rumah, Alhamdulillah usaha yang baru di bukanya cukup lancar. Lambat laut setelah saya menginjak umur 16th sekitar tahun 2016 saya mencoba membantu bapak saya untuk menjalankan usaha kecil keluarga saya bengkel sepeda montor yang di beri nama “Bengkel Tiyas Motor” ya Tiyas sendiri di ambil dari nama bapak saya Tiyasno.
Di Bengkel sendiri saya banyak belajar bagai mana administrasi itu berjalan, seperti pasang surutnya konsumen, memperkembangkan stock, dan menambah alat Bengekel untuk menunjang pekerjaan lebih mudah. Semua itu membutuhkan pengelolaan administrasi dengan baik.
Setelah saya umur 18th saya telah lulus SMK
Saya ingin sekali berkuliah tapi melihat bapak saya tidak mampu untuk membiayai kuliah untuk saya, saya memutuskan untuk bekerja di salah satu resto yang dimiliki oleh orang Tionghoa, untuk menabung uang dan mendaftarkan kuliah sendiri dengan uang yang saya dapatkan dari gaji bekerja di resto tersebut.
Dari resto tersebut saya di bagian kasir dan saya salut dengan orang orang Tionghoa bagaimana dia memiliki administrasi sangat rapi sekali. Melihat itu saya langsu mempelajari sistem administrasi itu dan saya terapkan di Bengekel sepeda motor saya .
Untuk gambaran administrasi sedikit saya ceritakan. Administrasi tersebut menjumlahkan semua pemasukan di hari itu dan di kurangi semua pengeluaran di hari itu juga, setelah itu saya lebih kembangkan sedikit agar bisa untuk masuk di sistem administrasi bengkel saya.
Bengkel sendiri memiliki 2 sumber pendapatan keuangan, yang pertama adalah dari jasa dan yang kedua dari spearpart. Dari jasa saya memecahkan beberapa pengeluaran seperti gaji karyawan, Listrik, bahan baku, dan uang sewa tempat. Dan dari spearpart kembali ke spearpart penjualan spearpart sendiri memiliki ke untungan sendiri untuk saya keuntungan spearpart tidak saya masukan ke saya sendiri melainkan untuk pengembangan spearpart itu sendiri, contoh untuk harga oli saya membandrol di harga 45rb dan mendapatkan keuntungan 3rb/botol saya bisa menambah kan 1 stock oli , saya harus menjual sekitar 12 botol.
Administrasi tersebut cukup ampuh untuk mengembangkan bengkel saya, tetapi di tahun 2022 bapak saya meninggal dunia, saya merasa terpukul sekali karena usaha yang saya dirikan bersama beliau baru aja Inging maju dan merasakan kenikmatannya beliau di ambil tuhan, rasa kehilangan pasti ada tapi yang paling membuat saya sakit adalah saya belum bisa membanggakan beliau, baru saja ingin menikmati hasil kerja kerasnya beliau di ambil sang illahi.
Semenjak bapak tidak ada saya menjalankan Bengekel sendiri dan memiliki 1 karyawan saya mulai malas untuk urusan administrasi, Bengekel berjalan tanpa adanya administrasi tetapi apa yang terjadi. Semua stock saya mulai tidak terkontrol banyak sekali spearpart saya mulai habis tapi tidak tau dmn uangnya.
Dan saya tau bagaimana pentingnya administrasi dalam setia usaha yang dimiliki. Kenapa kebanyakan toko besar di area solo rata-rata dimiliki oleh warga Tionghoa karena sangat tertib dalam mengurus administrasi, banyak budaya di Jawa sendiri yang membuat usaha-usaha yang dimiliki oleh para peri bumi banyak yang gagal.
Budaya tersebut adalah “perkewoh” atau sungkan dalam bahasa Indonesia. Dalam prinsip usaha orang Tionghoa tidak ada kata sungkan, bagi mereka usaha ya usaha keluarga ya keluarga tidak ada potongan atau Geratisan dalam pembelian berupa barang atau jasa di toko mereka, urusan di belakang saya memberi uang untuk anda itu beda cerita lagi.
Menurut saya, yang saya alami administrasi tidak susah sama sekali tetapi perlu ke disiplinan dan ketekunan dalam mengelolanya karena administrasi tidak bisa di campur adukan jadi satu.
Add comment