Paycheck to Paycheck, adalah istilah yang biasa digunakan oleh warga Amerika. Ungkapan tersebut biasa digunakan oleh orang-orang yang tidak mampu membayar tagihan mereka jika mereka menjadi pengangguran.
Menurut Dr. Thembi Aquil, seorang pelatih kesehatan finansial, Paycheck to Paycheck adalah seseorang yang hidup dari gaji ke gaji ketika gajinya digunakan untuk menutupi pengeluaran yang diperlukan tanpa ada uang yang tersisa.
Dampak-dampak buruk dari Paycheck to Paycheck antara lain:
1. Tidak ada dana darurat
- Ketika seseorang hidup dari Paycheck to Paycheck, maka tidak akan ada dana darurat yang bisa disimpan, karena setiap uang yang berasal dari gaji telah habis untuk dibelanjakan. Bayangkan jika tiba-tiba jatuh sakit, atau kendaraan pribadi rusak. Jika situasi tersebut terjadi, maka tidak akan ada pilihan selain berhutang.
2. Tidak ada dana Tabungan
- Tabungan sangat diperlukan, dan bagi setiap orang tabungan memiliki makna yang berbeda. Bisa untuk pendidikan, pernikahan, atau bahkan masa pensiun. Ketika melakukan Paycheck to Paycheck, maka tidak ada uang yang tersisa untuk ditabung. Akibatnya skala prioritas untuk jangka panjang, tidak akan bisa terpenuhi.
Lalu Apa yang Harus Dilakukan?
Untuk bisa keluar dari Paycheck to Paycheck, adalah dengan mencatat anggaran pribadi dengan ketat, atau bisa disebut akuntabilitas pribadi.
Biasakan belanja barang-barang sesuai dengan kebutuhan, dan sebisa mungkin jangan sampai pengeluaran melebihi pendapatan, dan selalu bayar hutang anda.
Gunakan sumber keuntungan tak terduga, yang biasanya dari bonus, atau warisan. Sebagai tabungan.
Biasakan pola hidup yang telah dijelaskan diatas, maka pasti akan ada tabungan yang akan dipegang selama akhir bulan.
Jika merasa kesulitan, bisa juga untuk menambah sumber pendapatan, dari pekerjaan sampingan.
Add comment