Contest Solopos

Manajemen Keuangan Bijak dan Peran Generasi Muda: Mengawal Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

make-money-photography-1001

Money, like emotions, is something you must control to keep your life on the right track” merupakan kutipan populer dari Natasha Munson, seorang penulis asal Amerika. Hal ini berarti bahwa uang sama seperti emosi, sesuatu yang harus dikendalikan untuk menjaga hidup berada pada jalur yang benar. Ini mengingatkan kita bahwa mengelola uang dengan bijak dan mengendalikan emosi terkait dengan uang adalah kunci untuk menjaga kehidupan kita tetap stabil dan seimbang. Jika kita tidak mengendalikan uang dan emosi terkait uang dengan baik, bisa berdampak negatif pada kehidupan kita secara keseluruhan. Manajemen keuangan pribadi merupakan salah satu hal yang penting yang mampu untuk membuat seseorang menggunakan uang dengan bijak dan memberikan manfaat pada perekonomian seperti mendorong pada produsen untuk membuat produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

        Menurut A.C. Pigou dalam bukunya, The Veil of Money (1949), uang adalah segala sesuatu yang umum dipergunakan sebagai alat tukar. Ada yang mengatakan bahwa “uang bukanlah segalanya” akan tetapi segalanya tentulah membutuhkan uang. Oleh karena itu, setiap orang berusaha bekerja keras untuk menghasilkan uang. Ketika menghasilkan uang dibutuhkan pula manajemen keuangan yang tepat. Manajemen keuangan pribadi juga dapat diartikan sebagai suatu cara dalam mengelola apa yang dimiliki yang berhubungan dengan tanggung jawab seseorang terhadap pengelolaan keuangannya. Hal tersebut berlaku untuk setiap tingkat pendapatan karena berapapun tingginya tingkat pendapatan tanpa pengelolaan yang tepat maka keamanan finansial sulit dicapai. Seperti halnya Michael Carroll, seseorang yang memenangkan Lotere Nasional Inggris, yang tidak dapat mengelola keuangannya dan kembali bekerja menjadi tukang sampah. 

Pandemi Covid-19 memberikan dobrakan yang luar biasa pada perekonomian di Indonesia, mulai dari perubahan rantai pasok dunia hingga penurunan investasi asing ke Indonesia. Perlambatan pertumbuhan ekonomi diikuti dengan peningkatan jumlah pengangguran, yang menurut data Bank Dunia meningkat dari 5,28 persen pada tahun 2019 menjadi 7,07 persen pada tahun 2020. Di sisi lain pandemi Covid-19 memberikan pertumbuhan yang fantastis pada perkembangan teknologi di Indonesia. Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, tahun 2022 pengguna internet di Indonesia mencapai 210 juta yang artinya ada penambahan sekitar 35 juta pengguna internet di Indonesia dikarenakan efek pandemi. Pandemi memberikan perubahan bagi masyarakat dalam bagaimana cara mengembangkan laporan arus kas dan cara memanajemen keuangannya.

Biarpun demikian hal tersebut tidak menghambat kita dalam mendapatkan ilmu ataupun pengetahuan baru. Dimana pengetahuan mengenai manajemen keuangan dapat diperoleh dengan cara mengikuti beberapa pembelajaran mengenai manajemen keuangan sejak dini ataupun memperoleh informasi dari sumber terpercaya mengenai manajemen keuangan dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat teknologi yang semakin canggih di zaman sekarang, tidak menutup kemungkinan setiap orang dapat memperoleh informasi mengenai manajemen keuangan yang baik dengan sangat mudah terutama pada generasi muda selaku pengguna teknologi terbanyak di Indonesia. Tingkat pengetahuan mengenai manajemen keuangan dapat dilihat dari hasil pra survei yang telah dilakukan dalam jurnal Literasi Keuangan dan Manajemen Keuangan Pribadi Mahasiswa di Provinsi Bengkulu menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki pengetahuan yang cukup dengan menggunakan produk perbankan untuk melakukan investasi di masa depan. Tidak hanya itu saja, namun berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, anak muda merupakan kelompok dengan jumlah terbanyak dalam menjalani bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Di sisi lain, perkembangan teknologi yang memasuki Indonesia memberikan efek yang signifikan bagi e-commerce dan transformasi perekonomian Indonesia. E-commerce telah memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia dengan meningkatnya penjualan online, penciptaan lapangan kerja, dan pertumbuhan sektor digital. Data Bank Indonesia menunjukkan bahwa selama masa pandemi jumlah transaksi e-commerce meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan periode sebelumnya. Kondisi ini menunjukkan adaptasi ke transaksi e-commerce yang berbasis teknologi digital menjadi keharusan bagi pelaku UMKM sering terbukanya peluang pasar yang sangat besar. E-commerce merupakan salah satu pendorong utama yang menjadikan Indonesia sebagai negara dengan nilai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara mencapai 70 miliar dolar pada tahun 2022 atau menguasai 40 persen dari pangsa ekonomi digital ASEAN dan diprediksi hingga 130 miliar dolar pada tahun 2025 (Sudaryono et al., 2020).

Pertumbuhan ekonomi digital yang signifikan di Indonesia didorong oleh jumlah penduduk usia produktif yang mencapai 191,08 juta yang mendukung perkembangan industri teknologi dan e-commerce, menciptakan lapangan kerja, dan menggerakan pertumbuhan ekonomi. Usia produktif yang besar juga memperkuat potensi ekonomi digital dengan tenaga kerja yang kreatif, inovatif, dan siap mengadopsi perkembangan teknologi. Pengembangan keterampilan digital diperkirakan akan berkontribusi senilai 4.434 triliun rupiah kepada Pendapatan Bruto Domestik (PDB) Indonesia di 2030 atau setara dengan 16 persen dari PDB. Saat ini, UMKM Indonesia sendiri berkontribusi 60,51 persen terhadap PDB atau senilai 9.580 triliun rupiah. Di sisi lain, saat ini rasio kewirausahaan di Indonesia masih rendah, yakni 3,47 persen dari total populasi, sedangkan rasio kewirausahaan untuk sebuah negara maju minimal 5 persen dari total populasi.

Oleh karena itu potensi perekonomian masih sangat besar di Indonesia dengan sumber daya alam, demografi yang produktif, dan pertumbuhan ekonomi yang kuat. Tidak sedikit pula anak muda yang telah memanfaatkan potensi masa pandemi maupun masa peralihan yang perlu kita contoh dan kita kembangkan. Perlu sifat bijak dalam mengelola keuangan yang menjadi kunci untuk memastikan kestabilan dan keamanan finansial masa depan baik dengan merencanakan investasi maupun dengan mengendalikan pengeluaran. Hal ini tidak hanya menghindari masalah keuangan mendesak, tetapi juga memberikan kemampuan untuk mencapai tujuan jangka panjang seperti pendidikan atau pensiun. Dengan mengelola keuangan dengan bijak, kita dapat meminimalkan risiko keuangan dan membangun pondasi yang kokoh untuk masa depan yang lebih baik bagi diri kita sendiri maupun bagi negara Indonesia.

 

Peran Generasi Muda dalam Masa Pandemi

        Pandemi Covid-19 telah menjadi bencana global yang tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik tetapi juga telah mengguncangkan perekonomian Indonesia dan meninggalkan dampak signifikan pada masyarakat. Di tengah ketidakpastian dan tantangan yang dihadapi oleh berbagai segmen masyarakat, salah satu kelompok yang paling terpukul adalah anak muda. Mayoritas pekerjaan terutama dalam sektor pariwisata, perhotelan, dan pendidikan terancam hilang yang membuat angka pengangguran meningkat. Sebaliknya dampak negatif yang nyata, terdapat potensi luar biasa yang dimiliki oleh generasi muda untuk membawa perubahan positif dalam perekonomian selama masa pandemi ini. Potensi ekonomi Indonesia yang didukung oleh jumlah penduduk usia produktif yang mencapai 191,08 juta atau 70,7 persen yang juga didukung oleh trafik internet yang mengalami peningkatan signifikan kisaran 15 hingga 20 persen di sepanjang tahun 2020.

Pandemi telah memberikan dorongan yang kuat dalam mengubah lanskap pekerjaan tradisional menjadi modern, dan membuat banyak orang kehilangan pekerjaan atau peluang kerja yang stabil. Biarpun demikian generasi muda cenderung mencari peluang di tengah krisis. Mereka dapat menjadi pengusaha muda yang kreatif, menciptakan lapangan kerja bagi diri sendiri dan orang lain dengan mengadopsi model kerja jarak jauh dan teknologi canggih. Kewirausahaan adalah motor pertumbuhan ekonomi yang penting, dan anak muda memiliki potensi besar untuk menjadi pionir di bidang ini. Contohnya adalah Erika Ricardo, seorang penggiat Tik-Tok sekaligus pelukis muda yang terkenal, yang dapat memanfaatkan momentum serta peluang ini dalam mengembangkan bisnisnya yang bernama By Painters dan menjual 800 hingga 1000 buah lukisan dengan total penghasilan ratusan juta rupiah. 

Selama pandemi banyak bisnis beralih ke model online menciptakan peluang baru dalam perdagangan elektronik, pemasaran digital, dan pekerjaan jarak jauh. Selain itu, pandemi telah mempercepat tren perencanaan keuangan pribadi dan investasi. Bisnis yang beralih ke platform online telah membuka pintu bagi pelaku bisnis dan individu untuk mencapai financial freedom atau kemerdekaan finansial dengan lebih cepat. Financial freedom menggambarkan kondisi ketika seseorang hidup nyaman tanpa harus khawatir mengenai kondisi keuangan yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Berdasarkan hasil studi terkait investasi multi platform yang dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada, sebanyak 75 persen mulai sadar dan memanfaatkan berbagai instrumen investasi seperti saham, obligasi, dan properti, untuk membangun portofolio yang kuat. 

Dalam situasi perekonomian yang belum stabil, penting bagi anak muda untuk menjaga stabilitas terutama dalam jangka panjang dengan melek finansial. Kemampuan untuk mengelola uang dan membuat keputusan keuangan yang bijak menjadi kunci untuk bertahan dan tumbuh di tengah ketidakpastian ekonomi yang disebabkan oleh pandemi. Generasi muda yang melek finansial memiliki kemampuan untuk mengatasi tantangan keuangan yang mungkin muncul seperti kehilangan pekerjaan atau perubahan dalam kebutuhan belanja. Mereka dapat merencanakan dan mengalokasikan sumber daya secara efisien, mengurangi stres finansial, dan bahkan memanfaatkan peluang investasi yang mungkin muncul dalam situasi ekonomi yang sulit. Dengan pemahaman yang baik tentang manajemen keuangan, generasi muda dapat membangun dasar yang kuat untuk masa depan mereka bahkan di tengah masa pandemi yang penuh tantangan.

        Selama pandemi anak muda memiliki lebih banyak waktu di rumah, yang dapat digunakan untuk mempelajari dan mengembangkan keterampilan keuangan. Banyak potensi yang terbuka secara lebar dalam masa pandemi yang dapat kita manfaatkan dengan maksimal. Dalam situasi ketidakpastian ekonomi dan perubahan dalam gaya hidup, generasi muda telah memiliki kesempatan untuk lebih sadar tentang pentingnya merencanakan keuangan dengan bijak. Anak muda dapat memanfaatkan waktu ini untuk mengikuti kursus online tentang investasi, manajemen keuangan, atau pengembangan bisnis. Akses ke sumber daya online dan pelatihan keuangan telah memudahkan anak muda untuk belajar dan mendapatkan wawasan tentang bagaimana mengelola keuangan mereka. 

        Pandemi telah mendorong banyak perusahaan untuk mengadopsi model kerja jarak jauh. Ini dapat memberikan fleksibilitas kepada anak muda untuk mencari pekerjaan atau proyek di luar batas geografis mereka yang dapat meningkatkan pendapatan dan mobilitas karir mereka. Work From Home memberikan fleksibilitas atau kenyamanan bagi pekerja tanpa memandang tempat dan waktu kerja dengan adanya bantuan teknologi komunikasi, dengan memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengoptimalkan teknologi digital dan menyeimbangkan kehidupan pribadi dengan pekerjaan mereka. Selain itu, telah memungkinkan anak muda untuk menjelajahi peluang kerja di luar geografis tanpa harus pindah fisik. Dengan demikian, perubahan ini telah membuka pintu baru bagi generasi muda untuk mengelola uang dalam karir dan kehidupan mereka.

 

Transformasi Ekonomi Indonesia dalam Era Digital

        Pada tahun 2023 perekonomian Indonesia mulai dinilai stabil dan menunjukkan grafik serupa yang terjadi pada tahun 2018, sebelum pandemi Covid-19. Menurut Badan Pusat Statistik perekonomian Indonesia pada tahun 2018 tercatat 5,17 persen, dan pada tahun 2022 tercatat 5,31 persen. Indonesia juga dinilai tangguh dalam menjaga kestabilan ekonominya di tengah ketidakpastian global, konsolidasi fiskal yang cepat serta pertumbuhan ekonomi dan kondisi eksternal yang stabil. Pemerintah Indonesia telah berhasil mengendalikan defisit fiskal, yang saat ini berada di bawah tiga persen dari PDB. Tercatat bahwa defisit fiskal pada tahun 2022 telah menurun signifikan menjadi 2,4 persen dan defisit diperkirakan akan tetap pada tingkat rendah dan tetap mendukung stabilitas eksternal Indonesia secara berkelanjutan.

        Berdasarkan data statistik publik menunjukkan peningkatan jumlah investor pasar modal yang signifikan dengan peningkatan data lebih dari seratus persen dari data pada akhir tahun 2018 hingga 2020. Pandemi telah mengajarkan kita mengenai ketidakpastian yang dapat mengganggu ekonomi. Oleh karena itu menjaga investasi dapat menjadi jaminan kestabilan finansial di masa depan. Mereka menyadari bahwa meskipun pandemi telah menyebabkan fluktuasi ekonomi yang signifikan, ekonomi selalu bergerak dalam siklus dan mempertahankan investasi mereka dapat membantu mengambil keuntungan dari pemulihan yang akan datang. Selain itu investasi pasar modal yang cermat dan beragam dapat membantu mereka melindungi portofolio dari perubahan harga yang signifikan dalam sekuritas sambil memastikan pertumbuhan kekayaan jangka panjang. Hal ini mendorong pengalaman pandemi menguatkan hubungan sosial juga mendorong orang untuk mempertahankan investasi.

Potensi pertumbuhan ekonomi di masa depan tampak cerah, dengan peluang di berbagai sektor seperti pariwisata, perbelanjaan, dan hiburan yang kembali berkembang. Pandemi telah mempercepat transformasi digital serta menciptakan peluang baru di bidang teknologi dan e-commerce. Selain itu, pemerintah dan perusahaan semakin fokus pada isu-isu keberlanjutan dan menciptakan potensi investasi dalam energi hijau dan sektor ramah lingkungan. Sejumlah perusahaan berlomba-lomba menciptakan perubahaan terhadap internal dan eksternal bisnis melalui pendekatan Environmental, social and corporate governance (ESG) yang saat ini tercatat 80 emiten telah memiliki nilai ESG di laman resmi Bursa Efek Indonesia. Dengan adaptasi dan inovasi yang kuat, peralihan ini membuka pintu bagi perkembangan ekonomi yang menjanjikan dan berkelanjutan di masa depan.

Pemerintah tidak diam saja dalam menanggapi fenomena ini dengan secara rutin memberikan workshop dan pelatihan baik secara hybrid maupun luring kepada seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah juga memberikan pendidikan keuangan yang efektif serta insentif yang mendukung investasi uang bijak untuk membantu generasi muda memahami pentingnya manajemen keuangan yang bertanggung jawab. Ini tidak hanya memberikan mereka kemampuan untuk mencapai tujuan keuangan, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Selain itu dengan melibatkan anak muda dalam proses kebijakan keuangan dan memberikan peluang untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan ekonomi pada pembentukan masa depan ekonomi yang inklusif. Dalam mengelola uang secara bijak, anak muda menjadi aset berharga dalam membangun fondasi ekonomi yang stabil dan berkelanjutan.

Berdasarkan Studi Google Temasek, Bain & Company (2022) menunjukkan ekonomi digital Indonesia di 2022 mencapai USD 77 miliar atau tumbuh 22 persen dari 2021. Indonesia berhasil menjadi pemain utama dalam ekonomi digital ASEAN karena 40 persen dari nilai total transaksi ekonomi digital ASEAN berasal dari Indonesia. Investasi pada sektor ekonomi digital Indonesia juga tumbuh positif, ditunjukkan oleh deal value investasi pada triwulan pertama 2022 sebesar USD 3 miliar yang merupakan nilai tertinggi kedua setelah Singapura. Kinerja ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk dapat dikembangkan dalam ranah digital, sehingga pemerintah terus akan mendorong masyarakat untuk mulai mengatur pengelolaan keuangannya dalam menjaga perekonomian agar tetap stabil.

Kinerja ekspor dan impor di bulan Maret 2022 juga berhasil mencapai peningkatan sebesar 44,36 persen dalam satu tahun. Di tengah pertumbuhan kinerja ekspor-impor yang pesat di Indonesia, generasi muda memiliki potensi besar untuk mengembangkan pengelolaan keuangan mereka. Dukungan yang diberikan oleh pemerintah terhadap UMKM dapat memanfaatkan peluang dalam sektor ekspor-impor yang berkembang pesat. Dengan akses yang lebih mudah ke dukungan keuangan, pelatihan dan sumber daya yang disediakan oleh pemerintah, anak muda dapat memperkuat keterampilan mereka dalam pengelolaan keuangan. Dengan demikian, generasi muda memiliki peluang besar untuk berperan aktif dalam pertumbuhan ekonomi nasional sambil membangun stabilitas keuangan pribadi mereka sendiri.

“Do not save what is left after spending, but spend what is left after saving” merupakan kutipan populer asal Warren Buffett ini menjelaskan mengenai prioritas pengelolaan keuangan yang bijak. Ini mengajarkan bahwa daripada menghabiskan semua pendapatan dan menyisakan apa yang tersisa untuk ditabung, sebaiknya kita memprioritaskan menyimpan sebagian pendapatan kita terlebih dahulu. Dengan cara ini, kita memastikan bahwa kita mengalokasikan sebagian pendapatan untuk masa depan, untuk tujuan seperti dana darurat, investasi, atau tabungan jangka panjang sebelum mempertimbangkan pengeluaran yang tidak perlu. Dengan menjaga prioritas ini, kita membangun dasar finansial yang kuat yang dapat memberikan keamanan finansial dan pertumbuhan kekayaan jangka panjang, terutama penting dalam menghadapi situasi ekonomi yang tidak pasti seperti pandemi.

Dalam setiap kondisi baik pada masa pandemi maupun saat normalisasi, menjaga keuangan adalah hal yang krusial untuk kita lakukan. Pandemi telah mengingatkan kita akan ketidakpastian yang dapat muncul sewaktu-waktu. Oleh karena itu, penting bagi individu dan masyarakat untuk memiliki potensi keuangan yang kokoh. Menjaga keuangan berarti memiliki dana darurat, berinvestasi secara bijak, dan mengelola utang dengan hati-hati. Ini tidak hanya memberikan perlindungan saat krisis tiba, tetapi juga memungkinkan pertumbuhan keuangan jangka panjang. Dalam situasi pandemi yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan dalam keadaan normalisasi, menjaga keuangan adalah langkah bijak untuk mencapai stabilitas dan kesejahteraan finansial dalam jangka panjang. 

Pandemi Covid-19 telah membawa dampak signifikan pada perekonomian dan masyarakat Indonesia. Meskipun banyak yang terpukul dalam situasi ini, generasi muda memiliki potensi besar untuk menciptakan peluang baru dalam model pekerjaan online, wirausaha, dan investasi. Mereka yang melek finansial dapat menjaga stabilitas keuangan mereka di tengah ketidakpastian ekonomi dan pandemi telah memberi mereka waktu untuk mempelajari keterampilan keuangan. Selain itu, model kerja jarak jauh telah memberikan fleksibilitas bagi generasi muda untuk mengoptimalkan teknologi digital dan mengejar peluang pekerjaan di luar batas geografis mereka. Dengan perubahan ini generasi muda memiliki kesempatan untuk meraih kesuksesan dan pertumbuhan karir yang positif di tengah masa pandemi yang penuhi tantangan. 

Tahun 2023 menghadirkan perekonomian Indonesia yang semakin stabil mencerminkan tren positif yang mirip dengan yang terjadi pada tahun 2018. Dengan data Badan Pusat Statistik yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,31 persen pada tahun 2022 dan upaya pemerintah dalam mengelola defisit fiskal di bawah tiga persen dari PDB, Indonesia telah mampu menjaga stabilitas ekonominya. Di samping itu, pandemi telah mengajar kita tentang pentingnya menjaga investasi dan keuangan pribadi, yang tercermin dalam peningkatan jumlah investor pasar modal. Potensi pertumbuhan ekonomi di masa depan tampak cerah dengan sejumlah sektor yang berkembang pesat, transformasi digital yang memicu inovasi, dan fokus pada isu-isu berkelanjutan. Pemerintah juga perlu untuk aktif memberikan pendidikan keuangan dan insentif untuk mendukung investasi yang bijak. Ini bukan hanya akan meningkatkan tingkat literasi keuangan di antara penduduknya, tetapi juga akan mendorong investasi yang berkelanjutan dan cerdas, menghasilkan manfaat jangka panjang untuk pertumbuhan ekonomi dan stabilitas finansial negara.

Dengan pesatnya kemajuan teknologi, perekonomian kita telah melihat peluang baru untuk pertumbuhan dan efisiensi yang luar biasa, yang telah memungkinkan sektor ekonomi yang lebih luas, seperti perdagangan elektronik dan layanan finansial untuk berkembang dan menciptakan lapangan pekerjaan baru. Selain itu, teknologi telah memberikan kemudahan akses masyarakat dalam pengelolaan keuangan mereka. Aplikasi perbankan daring, investasi online, dan alat keuangan digital lainnya memungkinkan individu untuk mengelola dan mengoptimalkan keuangan mereka dengan lebih mudah dan efisien. Kemampuan untuk mengatur dan memahami keuangan pribadi telah menjadi lebih mudah dan telah memberikan kekuatan kepada masyarakat untuk menjadi lebih mandiri dalam mengelola aspek finansial mereka. Dalam era digital ini, kolaborasi antara inovasi teknologi dan kesadaran finansial dapat membawa dampak positif yang signifikan pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Masa pandemi ke normalisasi telah menjadi pengingat yang kuat akan pentingnya mengelola keuangan secara bijak dimana masyarakat dan individu telah belajar untuk memiliki dana darurat, berinvestasi dengan hati-hati, dan mengelola utang mereka selama masa-masa sulit. Ini adalah pelajaran berharga yang telah mengukuhkan kebijaksanaan dalam pengelolaan keuangan sebagai prioritas. Seiring berjalannya waktu, bijak mengelola keuangan tidak hanya memberikan perlindungan dalam menghadapi krisis, tetapi juga memastikan pertumbuhan kekayaan jangka panjang dan kemampuan untuk mencapai tujuan keuangan pribadi. Pentingnya manajemen keuangan yang bertanggung jawab tidak hanya relevan selama masa pandemi, tetapi juga menjadi kunci untuk mencapai stabilitas dan kesejahteraan finansial dalam kehidupan sehari-hari di tengah ketidakpastian yang selalu mengintai. Oleh karena itu, bijak mengelola keuangan adalah suatu hal yang penting dan krusial untuk dilakukan terutama bagi generasi muda untuk menjaga keuangannya bagi masa depan.

 

Daftar Pustaka

Afandy, C. (2018). Literasi Keuangan dan Manajemen Keuangan Pribadi Mahasiswa di Provinsi Bengkulu. Universitas Bengkulu, 68-98.

Ahdiat, A. (2022). Ini Nilai Ekonomi Digital Indonesia Tahun 2022 menurut Google. Jakarta: Databoks.

Asadullah, M. A. (2019). Peran Generasi Milenial dalam Mewujudkan Inklusi Keuangan. Program Studi S1 Keperawatan, 1-7.

Badan Pusat Statistik. (2019). Ekonomi Indonesia 2018 Tumbuh 5,17 Persen. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Bursa Efek Indonesia. (2023). Nilai ESG. Jakarta: IDX.

Indayani, S. (2020). Analisis Pengangguran dan Pertumbuhan Ekonomi sebagai Akibat. Perspektif: Jurnal Ekonomi & Manajemen Universitas Bina Sarana Informatika, 201-208.

Limanseto, H. (2022). Generasi Muda yang Berkualitas Tinggi Berperan Penting dalam Pertumbuhan Ekonomi di Era Society 5.0. Kuliah Umum Akselerasi Pemulihan dan Transformasi Ekonomi melalui Dukungan Teknologi Digital (p. 2). Makassar: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia.

Limanseto, H. (2022). Perkembangan UMKM sebagai Critical Engine Perekonomian Nasional Terus Mendapatkan Dukungan Pemerintah. UMKM Performance Index (p. 2). Jakarta: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia.

Limanseto, H. (2023). Pemerintah Dorong Pemulihan Ekonomi Lebih Cepat dengan Optimalkan Potensi Ekonomi Digital. Gojek Outlook 2023: Kunci Tumbuh Berkelanjutan dengan Perkuat Basis Pelanggan Setia (p. 2). Jakarta: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia.

Nugroho, A. (2022). 75 Persen Generasi Muda Mulai Berinvestasi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Pigou, A. C. (1949). The Veil of Money. London: London Macmillan & Co.

Sadya, S. (2023). APJII: Pengguna Internet Indonesia 215,63 Juta pada 2022-2023. Jakarta: Data Indonesia.

Santika, E. F. (2023). Pengusaha UMKM di Indonesia Didominasi oleh Gen X. Jakarta: Databoks.

Septiyanda, M. I. (2020). Pengembangan Sistem Evaluasi Nilai Mahasiswa Berorientasi Objek Menggunakan Penilaian Nisbi. Jurnal Rekursif, 1-10.

Sudaryono et al. (2020). E-Commerce Dorong Perekonomian Indonesia, Selama Pandemi Covid 19 Sebagai Entrepreneur Modern Dan Pengaruhnya Terhadap Bisnis Offline. Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 110-124.

 

What’s your Reaction?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
Apakah anda menyukai artikel ini ?

Fransisca Kristiana Wibowo

Berusia 16 tahun

Add comment